Wali Kota di Australia geram gegara ChatGPT sebut dirinya terlibat skandal suap pejabat Indonesia

- 8 April 2023, 00:29 WIB
Sebuah keyboard ditempatkan di depan logo OpenAI yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada tanggal 21 Februari 2023.
Sebuah keyboard ditempatkan di depan logo OpenAI yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada tanggal 21 Februari 2023. /REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

WartaBulukumba - Bukan kali pertama ChatGPT ngawur memebrikan informasi yang keliru dan salah besar!

Terbaru, sebuah informasi berupa jawaban mengejutkan dari ChatGPT menuai kegeraman seorang Wali Kota di Australia.

Brian Hood, Wali Kota Hepburn Shire, Victoria, mengancam akan menggugat perusahaan yang mengembangkan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama ChatGPT, yaitu OpenAI.

Baca Juga: Ekonom ini memenangkan setiap taruhan yang dibuatnya untuk masa depan! Bagaimana jika memakai ChatGPT?

Mengutip The Sydney Morning, Herald Hood merasa bahwa ChatGPT memberikan informasi yang salah tentang dirinya. Hood bersama dengan kuasa hukumnya, James Naughton, memberikan OpenAI waktu selama 28 hari untuk memperbaiki informasi yang salah tersebut, jika tidak, maka akan dilakukan tindakan hukum di meja hijau alias pengadilan.

ChatGPT salah memberikan jawaban ketika ditanyakan mengenai peran Hood dalam kasus suap Securency.

ChatGPT memberikan informasi yang keliru tentang Hood terkait kasus tersebut. Chatbot tersebut mengatakan bahwa Hood pernah terlibat skandal penyuapan ke salah satu pejabat di Indonesia dan Malaysia serta dijatuhi hukuman penjara.

Baca Juga: Regulator di seluruh Eropa sedang menyelidiki ChatGPT

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x