Bayi dan ibunya diselamatkan dari reruntuhan saat jumlah korban tewas gempa Turki-Suriah melewati 23 ribu

- 11 Februari 2023, 12:21 WIB
Gempa Turki dan Suriah
Gempa Turki dan Suriah /Twitter.com/@enhypenupdates

WartaBulukumba - Jeritan bayi dan ibunya terdengar memilukan dari balik reruntuhan dan tim penyelamat bergerak cepat.

Mereka berhasil menyelamatkan bayi berusia 10 hari dan ibunya yang terperangkap di reruntuhan sebuah bangunan di Turki pada Jumat kemarin.

Dikutip dari Anadolu Agency pada Jumat, Unit Darurat Militer Spanyol “menyelamatkan seorang laki-laki dan perempuan hidup-hidup!! Dan mereka terus bekerja untuk menyelamatkan ibu dari anak-anak kecil itu," kata Kementerian Pertahanan Spanyol dalam sebuah tweet, membagikan cuplikan penyelamatan dramatis seorang anak laki-laki, baru berusia 2 tahun, dan saudara perempuannya, baru berusia 6 tahun.

Dilaporkan Reuters pada Sabtu, 11 Februari 2023, korban tewas yang dikonfirmasi dari gempa paling mematikan di kawasan itu dalam dua dekade mencapai lebih dari 23.700 di seluruh Turki selatan dan Suriah barat laut empat hari setelah gempa itu melanda.

Baca Juga: Kedinginan, kelaparan dan keputusasaan mencengkeram saat korban tewas gempa Turki-Suriah melewati 19.000

Kekurangan truk dan pemblokiran jalan adalah di antara banyak rintangan yang dihadapi tim penyelamat saat mereka bekerja untuk menggali korban dan membantu korban selamat yang putus asa. Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal dalam suhu di bawah titik beku.

 

Ratusan Ribu Orang Kehilangan Rumah

Ratusan ribu orang lagi kehilangan tempat tinggal dan kekurangan makanan dalam kondisi musim dingin yang suram dan para pemimpin di kedua negara menghadapi pertanyaan tentang tanggapan mereka.

“Kita bisa menyebutnya sebagai bencana abad ini,” kata Presiden Recep Tayyip Erdogan saat konferensi pers di kota Osmaniye, dikutip dari New York Times pada Sabtu.

Baca Juga: Korban tewas gempa Turki-Suriah melewati 17.000, AS kirim bantuan Tim SAR

Di Kahramanmaras, sebuah kota Turki yang terkena dampak paling parah di dekat pusat gempa, para penyintas mencari orang-orang terkasih yang hilang di antara massa tubuh tak bernyawa. Di Hatay, tempat parkir di luar rumah sakit berfungsi sebagai kamar mayat terbuka.

Di sana, ratusan keluarga mencari kerabat yang sudah meninggal, membuka dan menutup kantong jenazah, putus asa dengan deretan jenazah yang tak terhitung jumlahnya.

Diberitakan Reuters pada Sabtu pagi, Presiden Suriah Bashar al-Assad melakukan perjalanan pertamanya ke daerah yang terkena dampak sejak gempa, mengunjungi sebuah rumah sakit di Aleppo bersama istrinya Asma, lapor media pemerintah.

Pemerintahnya juga menyetujui pengiriman bantuan kemanusiaan di garis depan perang saudara selama 12 tahun di negara itu, sebuah langkah yang dapat mempercepat datangnya bantuan bagi jutaan orang yang putus asa. Program Pangan Dunia mengatakan sebelumnya kehabisan stok di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak karena keadaan perang mempersulit upaya bantuan.

Baca Juga: Siapakah Frank Hoogerbeets, peneliti Belanda yang memprediksi gempa Turki 3 hari sebelumnya?

Gempa bumi, yang terjadi pada dini hari Senin, menempati peringkat ketujuh sebagai bencana alam paling mematikan abad ini, setelah gempa dan tsunami Jepang tahun 2011 dan mendekati 31.000 korban jiwa akibat gempa di negara tetangga Iran pada tahun 2003.

Erdogan pada hari Jumat mengunjungi provinsi Adiyaman Turki, di mana dia mengakui tanggapan pemerintah tidak secepat yang seharusnya.

"Meskipun kami memiliki tim pencarian dan penyelamatan terbesar di dunia saat ini, kenyataannya upaya pencarian tidak secepat yang kami inginkan," katanya.

Dia juga mengatakan penjarahan toko telah terjadi di beberapa daerah.

Baca Juga: Mengenal teknologi HAARP yang dituding berada di balik gempa besar di dunia! Aceh hingga Turki?

Erdogan mencalonkan diri untuk pemilihan kembali dalam pemungutan suara yang dijadwalkan pada 14 Mei dan lawan-lawannya memanfaatkan masalah ini untuk menyerangnya. Pemilihan sekarang mungkin ditunda karena bencana.

Dengan kemarahan yang membara atas keterlambatan pengiriman bantuan dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung, bencana tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi pemilihan, jika terus berlanjut.

Erdogan, yang pemungutan suara dipandang sebagai tantangan terberatnya dalam dua dekade berkuasa bahkan sebelum gempa bumi, menyerukan solidaritas dan mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai "kampanye negatif untuk kepentingan politik".

Baca Juga: Benarkah HAARP adalah senjata rahasia AS untuk menimbulkan gempa dan merekayasa cuaca?

Kemal Kilicdaroglu, ketua partai oposisi utama Turki, mengkritik tanggapan pemerintah.

"Gempanya sangat besar, tetapi yang jauh lebih besar dari gempa itu adalah kurangnya koordinasi, kurangnya perencanaan, dan ketidakmampuan," kata Kilicdaroglu dalam sebuah pernyataan.

Korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 dan beberapa gempa susulan yang kuat di kedua negara telah melampaui lebih dari 17.000 orang tewas pada tahun 1999 ketika gempa yang sama kuatnya melanda Turki barat laut.***

 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x