Hari Hak Asasi Manusia 10 Desember, tepat 75 tahun PBB adopsi UDHR yang paling banyak diterjemahkan di dunia

- 8 Desember 2022, 14:38 WIB
Sejarah dan tujuan penting di balik peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia setiap tanggal 10 Desember
Sejarah dan tujuan penting di balik peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia setiap tanggal 10 Desember /geralt/Pixabay

WartaBulukumba - Hari Hak Asasi Manusia beranjak dari kesadaran universal di seputar hak-hak paling asasi setiap manusia.

Human Rights Day atau Hari Hak Asasi Manusia diperingati setiap tahun pada tanggal 10 Desember.

Itu adalah hari di mana Majelis Umum PBB pada tahun 1948 mengadopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR).

Baca Juga: Brasil vs Kroasia: Prediksi skor, line up, formasi dan gaya permainan

UDHR adalah sebuah dokumen yang menjelaskan hak-hak yang tidak dapat dicabut yang dimiliki setiap orang sebagai manusia.

Hak-hak itu tidak terlepas dari ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, bahasa, pendapat politik atau lainnya, asal kebangsaan atau sosial, kekayaan, kelahiran atau status lainnya.

UDHR tersedia dalam lebih dari 500 bahasa danmenjadikannya dokumen yang paling banyak diterjemahkan di dunia.

Baca Juga: Penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022 terusik perang di Ukraina

Tema 2022: Martabat, Kebebasan, dan Keadilan untuk Semua

Dilansir dari laman Un.org,PBB mengajak sesiapa pun dalam kampanye selama setahun untuk mempromosikan dan mengakui peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia akan dirayakan pada 10 Desember 2023.

Menjelang tonggak sejarah ini, dimulai pada Hari Hak Asasi Manusia tahun ini pada 10 Desember 2022, PBB meluncurkan kampanye selama setahun untuk menampilkan UDHR dengan berfokus pada warisan, relevansi, dan aktivismenya.

Baca Juga: Donald Trump deklarasikan bakal maju sebagai Presiden AS pada tahun 2024

Dalam beberapa dekade sejak adopsi Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada tahun 1948, hak asasi manusia menjadi lebih diakui dan lebih terjamin di seluruh dunia.

Sejak saat itu menjadi dasar untuk memperluas sistem perlindungan hak asasi manusia yang saat ini juga berfokus pada kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, masyarakat adat dan migran.

Namun, janji UDHR, tentang martabat dan persamaan hak, telah terus menerus diserang dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Hari Ayah Sedunia atau Fathers Day, ini perbedaannya dengan Hari Ayah Nasional

Saat dunia menghadapi tantangan baru dan berkelanjutan – pandemi, konflik, meledaknya ketidaksetaraan, sistem keuangan global yang bangkrut secara moral, rasisme, perubahan iklim – nilai-nilai, dan hak-hak yang diabadikan dalam UDHR menjadi pedoman bagi tindakan kolektif kita yang tidak meninggalkan siapa pun.

Kampanye selama setahun berusaha untuk menggeser jarum pemahaman dan tindakan menuju pengetahuan yang lebih besar tentang universalitas UDHR dan aktivisme yang terkait dengannya.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x