WartaBulukumba - Rusia dan Polandia sedang memijak 'garis panas' soal perbatasan.
Menteri Luar Negeri Rusia Dmitry Medvedev mengusulkan untuk menggeser batas Polandia sebagai tanggapan atas kebijakan Uni Eropa (UE) terhadap Rusia.
Dilansir dari Reuters pada Sabtu, 25 Februari 2023.alam wawancara dengan surat kabar harian Rusia Kommersant, Medvedev mengatakan bahwa UE telah terlalu agresif terhadap Rusia dalam beberapa tahun terakhir dan telah memperluas pengaruhnya ke bekas negara-negara Uni Soviet.
Baca Juga: Pemerintah AS 'bingung' menjelaskan bahwa tidak ada pesawat alien justru setelah menembak UFO
"Jika Uni Eropa tetap mengadopsi pendekatan yang tidak konstruktif dan terlalu agresif terhadap Rusia, maka itu akan memaksa kami untuk mencari cara untuk mengimbangi tindakan mereka," kata Medvedev, seperti yang dikutip oleh Kommersant.
Medvedev lalu mengusulkan untuk memperluas wilayah Rusia dan menggeser batas Polandia ke barat.
Dia mengatakan bahwa Polandia sebelumnya telah memperluas wilayahnya ke timur setelah Perang Dunia II, dan bahwa Rusia sekarang dapat melakukannya juga.
Baca Juga: Rusia: Jika AS setop kirim senjata ke Ukraina maka perang akan berakhir
"Jika Polandia menganggapnya sebagai provokasi, itu tidak masalah. Tapi kita harus memperkuat posisi kita," kata Medvedev.
Pemerintah Polandia segera merespons pernyataan Medvedev, dengan Menteri Luar Negeri Polandia, Witold Waszczykowski, menyebutnya sebagai "ancaman yang sangat serius".
"Kami akan melakukan segala yang dalam kekuatan kami untuk melindungi integritas teritorial Polandia dan keamanan nasional kami," kata Waszczykowski kepada kantor berita Polandia PAP.
Baca Juga: Tentara Ukraina sebut tank Leopard 2 Jerman seperti Mercedes
Sejarah Perang Rusia vs Polandia
Rusia dan Polandia memiliki hubungan yang kompleks dalam sejarah.
Berikut beberapa peristiwa perang antara Rusia melawan Polandia, diskik dari The Wilson Center The Wilson Center, pusat riset dan lembaga pendidikan yang berfokus pada kebijakan internasional, termasuk sejarah Rusia dan Polandia dan History Extra History Extra situs web yang dikelola oleh majalah History Today.
Pertempuran di antara kedua negara Pada abad ke-16 dan ke-17, Rusia dan Polandia terlibat dalam serangkaian perang yang dikenal sebagai Perang Polandia-Rusia.
Baca Juga: Puluhan ribu warga Korea Utara terancam radiasi di dekat lokasi uji coba nuklir
Perang ini dimulai pada tahun 1605 ketika seorang pemimpin Cossack Ukraina memberontak terhadap kekuasaan Polandia dan mencari dukungan dari Tsar Rusia. Perang ini berlanjut selama beberapa dekade dengan kedua belah pihak saling menyerang dan merebut wilayah satu sama lain.
Pembagian Polandia Pada akhir abad ke-18, Polandia mengalami pembagian tiga kali oleh kekuatan luar, termasuk Rusia. Pada 1772, Rusia, Austria, dan Prusia membagi wilayah Polandia di antara mereka. Kemudian pada 1793, Rusia dan Prusia kembali membagi Polandia. Pada 1795, ketiga kekuatan tersebut mengakhiri keberadaan negara Polandia dan membagi wilayahnya di antara mereka.
Pemberontakan Polandia 1830 Pada 1830, Polandia memberontak terhadap kekuasaan Rusia dan memproklamasikan kemerdekaannya. Namun, pemberontakan ini berhasil dipadamkan oleh Rusia, dan Polandia kembali menjadi wilayah kekuasaan Rusia.
Revolusi 1905 Pada awal abad ke-20, Polandia menjadi pusat revolusi di Kekaisaran Rusia. Banyak pemimpin revolusioner Polandia menuntut otonomi dan hak-hak dasar, termasuk hak untuk berbicara dalam bahasa Polandia. Kekerasan dan kekerasan di kedua sisi memuncak pada insiden yang dikenal sebagai "Minggu Berdarah" pada 1905.
Perang Dunia II Selama Perang Dunia II, Polandia menjadi medan pertempuran antara Jerman Nazi dan Uni Soviet, termasuk Rusia.
Pada 1939, Jerman dan Rusia membagi Polandia di antara mereka setelah menyerbu negara tersebut. Setelah Jerman menyerang Uni Soviet pada 1941, Rusia menjadi sekutu Barat dalam Perang Dunia II.
Setelah perang, Polandia menjadi negara komunis dan di bawah pengaruh Rusia sampai jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.***