WartaBulukumba - "Saya tidak mengesampingkan apa pun," kata Jenderal AS dan itu juga berarti tidak menyingkirkan kemungkinan Alien saat rumor UFO melesat cepat di ruang publik.
Sebagaimana diberitakan Time pada 12 Februari 2023, jet tempur militer AS menembak jatuh objek yang terbang tinggi di atas Danau Huron pada Ahad setelah terbang di dekat lokasi militer yang sensitif, kata Pentagon.
Penembakan tersebut terjadi atas perintah Presiden Joe Biden, adalah yang terbaru dari serangkaian insiden udara yang tidak biasa yang dimulai pekan sebelumnya ketika balon mata-mata China yang dicurigai melintasi benua Amerika Serikat.
Mengutip Reuters pada 13 Februari, sebuah F-16 meluncurkan rudal pencari panas AIM-9X ke benda terbang tak dikenal yang melesat sekitar 20.000 kaki di atas Great Lake.
Ini adalah keempat kalinya dalam delapan hari militer Amerika dipanggil untuk menghancurkan pesawat misterius di udara, termasuk tiga dalam tiga hari terakhir.
Selain balon pertama, yang diakui China sebagai milik mereka, Pentagon belum mengetahui benda apa atau dari mana asalnya. Ditanya langsung, seorang pejabat militer senior tidak menutup kemungkinan bahwa asal mereka bisa dari luar angkasa.
NASA tidak mengumumkan keberadaan kehidupan di luar Bumi. Tetapi jika dua minggu terakhir menunjukkan sesuatu, jika agensi tersebut pernah menyampaikan berita seperti itu, dunia mungkin akan kesulitan memahaminya.
Sebuah ulasan di situs Business Insider pada 15 Februari mnyebutkan bahwa penelusuran Google untuk "kehidupan di luar bumi" dan "alien nyata" melonjak.
Situs Associated Press melaporkan bahwa posting online yang menyebutkan makhluk luar angkasa meningkat hampir 300% setelah kasus balon pertama. Bahkan Elon Musk menimbang dengan lelucon alien.
Baca Juga: Militer AS tidak yakin 3 objek yang mereka tembak jatuh adalah UFO Alien
"Saya tahu ada pertanyaan dan kekhawatiran tentang ini, tetapi tidak ada - sekali lagi, tidak ada - indikasi alien atau aktivitas luar angkasa dengan pencopotan baru-baru ini," Karine Jean-Pierre, sekretaris pers Gedung Putih, mengatakan pada sebuah pengarahan pada hari Senin
Desas-desus terengah-engah hanyalah mengintip apa yang mungkin dihadapi Lori Glaze, yang memimpin divisi sains planet NASA, seandainya para ilmuwan menemukan bukti nyata kehidupan di luar Bumi.
"Anda tidak bisa melebih-lebihkan betapa pentingnya penemuan itu. Bagaimana kami akan mengonfirmasi dan mengumumkannya secara bertanggung jawab, menurut saya adalah pertanyaan yang sangat, sangat penting," kata Glaze, dikutip dari Business Insider pada pertemuan American Geophysical Union pada Desember 2022.***