Pendeta Gilbert meminta maaf kepada umat Islam tapi apakah masalahnya lantas selesai?

16 April 2024, 19:55 WIB
Diduga penistaan agama, Pendeta Gilbert meminta maaf kepada umat Islam / /Antara

WartaBulukumba.Com - Reaksi keras bermunculan dari berbagai kalangan. Kecaman mengalir deras. Video viral yang memperlihatkan Pendeta Gilbert dinilai terkesan mengolok-ngolok ritus umat Islam yaitu shalat dan zakat terus beredar berseliweran di berbagai platform media sosial.

Diketahui Pendeta Gilbert Lumoindong membuat lelucon tentang zakat dan salat dalam salah satu khotbahnya.

Gilbert membahas tentang pemberian zakat sebesar 2,5% dari harta untuk penyucian, sambil bercanda, "Sebelum sembahyang Islam, kamu wajib cuci semuanya, saya bilang lu itu dua setengah. Gua 10 persen, bukan berarti gua jorok, tapi sudah disucikan oleh darah Yesus," yang disambut  gelak tawa oleh jemaat Protestannya.

Baca Juga: 10 'jagoan muda' dari Bantaeng menyerahkan diri ke Polres Bulukumba

Selain itu, ia juga membandingkan kesulitan shalat dengan kegiatan ibadah dalam agamanya yang hanya melibatkan berdiri, bernyanyi, dan bertepuk tangan, yang menurutnya lebih ringan dibandingkan dengan ibadah umat Islam yang dilakukan dengan penuh pengorbanan.

Salah satu reaksi keras datang dari Panji Nugraha AB yang secara tegas mengecam tindakan Pendeta Gilbert Lumoindong yang dinilai telah melecehkan agama dan umat Islam melalui sebuah video yang beredar luas di platform media sosial seperti WhatsApp.

Sebagai Sekretaris Jenderal Laskar Lampung Indonesia, Panji mengajak Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk bertindak keras terhadap Pendeta Gilbert karena tindakannya telah menyakiti perasaan umat Islam.

Baca Juga: Insiden penganiayaan sadis di Bulukumba buntut saling ejek di Instagram

"Kami mendesak pihak berwenang, khususnya Kapolri, untuk mengambil tindakan serius terhadap Pendeta Gilbert yang kami duga telah melecehkan agama Islam melalui videonya," tegas Panji, sambil menambahkan bahwa mereka berencana untuk melaporkan pendeta tersebut ke Polda Lampung, demikian dikutip dari Bandarlampung.pikiran-rakyat.com.

Panji menekankan pentingnya berjuang sampai mati daripada tidak berjuang sama sekali, menegaskan komitmennya, pada tanggal 16 April 2024.

 

Sebagai respons atas kontroversi yang timbul, Gilbert Lumoindong telah mengunjungi Jusuf Kalla, yang merupakan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 sekaligus Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, di kediamannya untuk menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam.

Baca Juga: Aneh! Tersangka pengancaman parang di Pangalloang Bulukumba masih bebas berkeliaran dan beraktivitas

Di rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin, 15 April 2024, Gilbert tampak menyesal dan tertunduk saat menjabat tangan JK, menegaskan bahwa komentarnya tentang zakat dan salat tidak bermaksud untuk menghina Islam.

"Saya didatangi dan berjumpa dengan Pendeta Gilbert dan juga teman-temannya. Saya ditemani oleh Profesor Kamaruddin dan Profesor Imam, Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI). Tadi kami dijelaskan oleh Pak Pendeta tentang video yang beredar yang menimbulkan tentu banyak pihak terkejut," kata JK kepada wartawan di kediamannya, Senin, 15 April 2024, dikutip dari Metrojabar.pikiran-rakyat.com.

Gilbert memohon maaf atas video yang membuat kegaduhan tersebut. Ia mengaku tak ada niat untuk mengolok-olok atau menghina umat Islam.

"Pertama-tama sebelum saya lanjutkan kalimat dengan segala kerendahan hati meminta maaf karena kegaduhan yang ada. Karena sebetulnya kita lagi sibuk setelah Pilpres, mau menyambut Pilkada, dan baru saja merayakan Idul Fitri hari raya yang baik, dan umat Kristen baru saja merayakan kebangkitan kristus lalu menyambut kenaikan ke sorga saya pikir ini suasana yang seharusnya baik," tuturnya.

Siapa sebenarnya Pendeta Gilbert Lumoindong?

Pria pemilik nama lengkap Gilbert Emanuel Lumoindong ini lahir di Jakarta pada tanggal 26 Desember 1966. Berarti sekarang umurnya 57 tahun.

Dikutip dari Malang.pikiran-rakyat.com, pemeluk agama Kristen Protestan yang taat ini dikenal sebagai Gembala Sidang GBI Glow Fellowship Centre dan Ketua Departemen Pekabaran Injil Badan Pengurus Pusat Sinode Gereja Bethel Indonesia.

Selain menyerahkan dirinya untuk kegiatan gereja, ia juga berprofesi sebagai seorang pebisnis, pembawa acara sekaligus motivator.

Dari kisahnya, saat kecil sempat mengalami sakit saraf otak yang diderita hingga usia 10 tahun, setelah sembuh ia pun memutuskan menyerahkan dirinya pada Tuhan. Hingga pada umur 17 tahun ia aktif sebagai penceramah pada berbagai organisasi pemuda Kristen.

Ia pun mendalami ilmu agama dengan masuk kuliah ke Lembaga Pendidikan Teologi dan Indonesia, lulus diploma tahun 1990. Ia pertama kali dikenal masyarakat luas saat menjadi salah satu pembawa acara di RCTI, Penyegaran Rohani Agama Kristen mulai tahun 1992 hingga 1997.

Diketahui ia menikah dengan Reinda Mamangkey, dari pernikahan mereka telah dikaruniai 3 orang anak.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler