Ia juga mengungkapkan sisi harga dan biaya operasional mobil terbang E-Hang jauh lebih mudah dibanding memiliki helikopter. Untuk lokasi pendaratan hanya membutuhkan lahan seluas 5 meter persegi.
E-Hang didesain dengan tenaga listrik. Mobil terbang ini juga disublimasi dengan Android sehingga bisa dioperasikan dengan menggunakan smartphone.
Baca Juga: Walhi Sulsel bahas konflik agraria di Luwu Timur, PTPN XIV walk out dari forum
"Ukurannya tidak terlalu besar, jadi bisa untuk digunakan diberbagai lokasi. Bobotnya juga ringan. E-Hang ini dapat digunakan untuk dua orang dengan memiliki 16 baling-baling," terang Rudy.
E-Hang merupakan AAV (Autonomous Aerial Vehicle) yang dapat menjadi sarana mobilisasi yang efisien dan ekonomis di masa depan.
Mobil terbang ini bisa memuat beban seberat maksimum 220 kg. E-Hang dapat meluncur di angkasa dengan kecepatan maksimum 130 km/jam. Sedangkan daya pada E-Hang dapat diisi hingga 220v atau 380v dalam 1,5 jam waktu pengisian.
Baca Juga: Mau tahu tren riasan perempuan muslim saat ini?
Kendaraan ini menggunakan jaringan 4G/5G sebagai saluran transmisi nirkabel berkecepatan tinggi, untuk berkomunikasi secara mulus dengan pusat komando dan kendali.
E-Hang dapat menempuh jarak penerbangan 35 km dengan memuat dua orang dalam 21 menit dengan jelajah ketinggian hingga 3.000 m.
Untuk ukurannya, E-Hang yang akan dibawa Prestige memiliki spesifikasi tinggi 1,77 m dan lebar 5,61 m. Meski sudah diperkenalkan, namun Prestige tidak memamerkan unit E-Hang di IIMS Hybrid 2021.