WartaBulukumba - Cuberg adalah sebuah startup di Amerika Serikat. Perusahaan rintisan dari Universitas Stanford pada tahun 2015 itu telah menciptakan sel baterai yang mencapai kapasitas sebesar 60% dibandingkan sel lithium-ion lainnya.
Perusahaan baterai lithium-ion di Swedia, Northvolt, mengumumkan pada Rabu 10 Maret 2021 bahwa pihaknya telah membeli perusahaan rintisan AS Cuberg untuk mendapatkan akses ke teknologi yang akan meningkatkan jangkauan kendaraan listrik yang dapat menggunakan baterainya.
"Ini sangat penting untuk mempercepat peralihan ke kendaraan listrik sepenuhnya dan menanggapi kebutuhan perusahaan otomotif terkemuka dalam kerangka waktu yang relevan," kata CEO Northvolt Peter Carlsson, dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Bupati Bulukumba siap kawal Dewan Pendidikan untuk peningkatan mutu pendidikan
Produsen baterai di seluruh dunia berjuang untuk memenuhi permintaan karena produsen mobil semakin beralih ke listrik.
Northvolt, yang bertujuan untuk mengambil pemain utama Asia seperti CATL dan LG Chem dan menargetkan 25% pangsa pasar di Eropa pada tahun 2030, akan mendirikan pusat teknologi di Silicon Valley berdasarkan akuisisi Cuberg dan merekrut bakat industri baterai terkemuka.
Dalam industri otomotif mobil listrik, jenis baterai untuk mobil listrik yang paling banyak diaplikasikan adalah baterai Li-On.
Baca Juga: Kominfo ajak masyarakat mampu untuk beralih ke televisi digital
Mengutip laman omazaki.co.id, baterai ini digunakan pada banyak peralatan elektronik portabel seperti ponsel dan laptop. Perbedaan utama adalah soal skala. Kapasitas dan ukuran fisiknya ini pada mobil listrik jauh lebih besar –ini sering disebut sebagai traction battery pack.