Cinta produk lokal Bulukumba: Snack Lauk Teteka produksi UMKM di Desa Taccorong tembus Jepang

6 Oktober 2022, 12:40 WIB
Snack Lauk Teteka, salah satu produk UMKM Bulukumba yang berhasil menembus Jepang /WartaBulukumba.com

WartaBulukumba - Bulukumba adalah juga sebuah ruang lapang bagi para pelaku UMKM yang menjalar-jalar dari kreativitas dan inovasi.

Gerakan cinta produk lokal baru-baru ini kembali digaungkan di Bulukumba dalam acara launching program Bulukumba Update di halaman Kantor Diskominfo pada Rabu malam, 5 Oktober 2022. 

Dalam dialog dengan tema 'Strategi Konten Pemberitaan Bangkitkan Gairah Ekonomi Masyarakat Desa', dialog dihadiri oleh sejumlah kepala desa dan para pelaku UMKM di Bulukumba.

Baca Juga: Usaha kuliner kue kalimbu alias kue janda khas Bugis Makassar di Desa Salassae Bulukumba

Bupati Andi Utta menceritakan pengalamannya, saat pertama kali merintis usaha. Jatuh bangun tak membuatnya putus asa, justru mental tarung semakin kokoh.

"Menggeluti dunia usaha harus betul-betul fokus. Kemudian terpenting, harus menjaga komitmen. Jangan pernah sekali-kali melanggar komitmen. Contoh kalau janjian jam 8, maka harus datang jam 8," pinta Andi Utta.

Andi Utta menilai, potensi UMKM di Bulukumba sangat besar. Hanya saja, produk-produk tersebut, harus lebih dipercantik lagi packagingnya.

Baca Juga: Dekranasda Bulukumba dorong pelaku UMKM melahirkan ide-ide brilian

"Packaging ini sangat penting. Terus rawat kontinyuitas produksi. Cintailah produk lokal Bulukumba. Saya cinta Bulukumba, anda cinta Bulukumba, kita semua cinta Bulukumba. We love Bulukumba," kata Andi Utta.

Snack Lauk Teteka produksi A'MA Product

Packaging yang optimal menjadi salah satu ciri yang melekat pada sebuah produk lokal dari A'MA Product.

A'MA Product adalah sebuah UMKM di Kabupaten Bulukumba yang bergerak di bidang kuliner kemasan.

Baca Juga: Wow! Jahe Instant Phinisi produksi UKM Usaha Bunda di Desa Salassae Bulukumba diminati hingga Kalimantan

UMKM yang berada di Desa Taccorong Kecamatan Gantarang ini memproduksi Snack Lauk Teteka. Inilah camilan yang banyak disukai di Malaysia, Arab Saudi dan Jepang.

Selain e-commerce seperti Shopee, produk lokal ini pemasarannya juga merambah sejumlah ritel di Bulukumba dan kota-kota lainnya di Sulsel.

Owner A'MA Product, Nurlindah menjelaskan, bahan utama Snack Lauk Teteka adalah ubi jalar.

Baca Juga: Dijamin enak, ada lauk bajabu juga! Yuk pesan di Kedai Azzifa di Desa Bonto Bangun Rilau Ale Bulukumba

Bahan utama inilah yang direbus lalu dikonsumsi namun Nurlindah dan teman-temannya berinovasi mengolah ubi jalar menjadi lauk dan juga camilan dengan menambahkan ikan teri, tempe dan kacang.

Hasil olahan ubi jalar ini merka beri nama "Snack Lauk Teteka".

"Disukai anak-anak dan dewasa karana rasanya enak dan gurih," jelas Nurlindah kepada kontributor WartaBulukumba.com, Sri Puswandi, pada Jumat, 30 September 2022 lalu.

Ibu muda kelahiran tahun 1991 ini juga menuturkan ihwal keunggulan Snack Lauk Teteka.

Baca Juga: Pangsit enak pakai rica-rica di Bulukumba ada di Warung Mas Brow

Camilan ini cocok menemani berbagai rutinitas, bersantai bersama keluarga, atau di saat menikmati teh, kopi dan lainnya.

Di meja makan, camilan ini pun sangat cocok dijadikan lauk karena punya campuran ikan teri, tempe dan kacang.

Dalam satu kali produksi, A'MA Product  menghasilkan 17.000 gram atau 17 kg.

"Kami kemas dalam standing pouch dengan takaran 200 gram per pouchnya sehingga kami menghasilkan 85 pouch. Kami memproduksi dua kali dalam sepekan, jadi total produksi satu bulan 680 pouch atau (bungkus)," jelasnya.

Baca Juga: Yummy! Sate ayam enak dan menggoda di Palampang, Jalan Poros Bulukumba-Sinjai

Snack Lauk Teteka mampu  bertahan sekitar 2 bulan meskipun tanpa bahan pengawet.

 

"Produk kami selain untuk dikonsumsi juga bisa untuk oleh-oleh, h arga Rp.16000 dengan isi 200 gram," beber Nurlindah.

Dipasarkan Melalui Shopee dan Menembus Negara Jepang

Pemasaran produk SnackLauk Teteka juga sudah ada di Shopee. Hebatnya lagi, pengiriman sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Arab Saudi dan Jepang!

Baca Juga: Keren, budidaya tanaman jahe minuman sehat untuk tubuh dikembangkan petani muda Bulukumba ini

"Pengolahan tanaman ubi jalar ini menjadi olahan pangan setidaknya bisa memberikan kontribusi terhadap petani, memberi nilai ekonomi untuk peningkatan pendapatan ekonomi petani," ungkap Nurlindah

Nurlindah menceritakan, awalnya usaha ini dimulai oleh orang tuanya pada tahun 2007.

"Sejak 5 tahun yang lalu saya meneruskan usaha ini, berinovasi mengembangkan produk ini dengan memanfaatkan tekhnologi," tuturnya.

Nurlindah, seorang Ibu rumah tangga yang meski sibuk mengurus keluarga, anak-anak yang masih kecil, bahkan ada yang berumur 2,5 tahun dan 4 tahun namun tetap bersemangat, produktif dan inovatif mengembangkan hasil pertanian menjadi menjadi produk olahan.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler