Senjata Rusia dan Ukraina bersaing di pameran pertahanan Saudi

7 Maret 2022, 07:00 WIB
Pria Saudi terlihat berjalan di depan stan Ukraina yang menampilkan sistem pertahanan terbaru di World Defense Show di Riyadh, Arab Saudi, 6 Maret 2022. /REUTERS/Ahmed Yosri

WartaBulukumba - Pertempuran yang sebenarnya adalah juga milik seni dan bisnis, sebagaimana perangkat keras militer terbaru Ukraina dan Rusia dalam ruang pameran pertahanan Arab Saudi.

Di sana tersibak realitas tragis perang dan para pengunjung pameran pertahanan di Arab Saudi bisa mengunyah pemandangan surealis di hadapan perangkat keras militer terbaru Ukraina dan Rusia.

Mesin-mesin perang dan senjata mematikan itu mengkilap di sana untuk 'dinimati dan dikaumi' sementara di tempat lain benar saling menghancurkan antara frasa 'invasi; dengan 'operasi militer'.

Baca Juga: Visa dan MasterCard menangguhkan operasi di Rusia

Namun pameran pertahanan itu adalah sekeping dari pertunjukan dan menjadi urgen dalam bisnis.

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Ahad, 6 Maret 2022, bagi Maxim Potimkov dari eksportir dan importir senjata negara Ukraina, berdiri sendiri di tengah kendaraan lapis baja negaranya, penjualan adalah hal terjauh dari pikirannya.

"Saya datang untuk pertunjukan ini karena harus ada seseorang di sini dan kami memiliki begitu banyak peralatan di sini," katanya kepada Reuters.

Baca Juga: Zelenskiy dan Biden bahas dukungan keuangan untuk Ukraina dan sanksi untuk Rusia

"Diperkirakan ada lebih dari 50 orang dari Ukraina," imbuhnya.

Potimkov, dari Kyiv, sedang melakukan perjalanan ke Ukraina dari pameran dagang di Uni Emirat Arab ketika Rusia meluncurkan invasi minggu lalu, dan dia harus membatalkan rencananya.

Sekarang kembali ke Timur Tengah, ia menjadi staf stan untuk mempromosikan kendaraan lapis baja taktis dan sistem anti-drone Kozark 7 dan Kozark 2M Ukraina.

Baca Juga: Giliran Singapura menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia

Sementara itu, di aula yang berdekatan, pembuat senjata Rusia memajang perangkat keras Moskow, termasuk senjata anti-pesawat dan sistem pertahanan udara. Perwakilan industri Rusia, ketika didekati oleh Reuters, menolak untuk membahas sanksi ekonomi yang dikenakan oleh Barat sebagai tanggapan atas perang.

Ratusan pengunjung di pameran pertahanan di Riyadh, termasuk pejabat pemerintah daerah, militer dan perusahaan, mengamati pameran kekuatan dari negara-negara di seluruh dunia ini bahkan ketika penduduk kota pesisir Ukraina Mariupol mengalami kekuatan mengerikan dari perangkat keras tersebut secara langsung.

Banyak negara penghasil senjata bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan kontrak dari negara-negara Teluk Arab yang kaya, terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang telah bergerak untuk mendiversifikasi mitra pertahanan mereka dan ingin mengembangkan industri mereka sendiri.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler