Network
WartaBulukumba.Com - Ketika sang surya menggantung tepat di atas kepala, langit Indonesia menjadi kanvas yang lukisannya hanya matahari menyengat tanpa awan. Indonesia didera cuaca panas ekstrem!
Di pagi dan siang hari, matahari melukis dengan kuasnya yang terik, memanaskan bumi yang kemudian mengirimkan isyarat ke angkasa—menjadi awan yang menggantung di cakrawala. Sengatan cuaca panas ekstrem melanda Asia.
Diwartakan Washington Post pada Selasa, 30 April 2024, gelombang panas yang berbahaya dan memecahkan rekor kini melanda Asia Tenggara, menyebabkan sekolah-sekolah tutup, menguji jaringan listrik, serta menyebabkan lonjakan kasus penyakit dan kematian akibat panas.
Selama beberapa hari, suhu udara telah melonjak hingga mencapai 100 hingga 120 derajat dari India hingga Filipina, sementara suhu di atas 90-an merambah ke utara menuju Jepang.
Baca Juga: Puncak musim kemarau di Indonesia pada 2024: 61 persen di bawah normal
“Ribuan rekor telah dihancurkan di seluruh Asia, yang merupakan peristiwa ekstrem terparah dalam sejarah iklim dunia,” tulis sejarawan cuaca, Maximiliano Herrera di X.
Di beberapa area, suhu telah berada di atas normal sejak Maret. Suhu dibandingkan dengan rata-rata selama tiga hari terakhir.
Manila, area metro megalopolis dengan lebih dari 14 juta orang di Filipina, mencatat rekor suhu tertinggi sepanjang masa yaitu 101,8 derajat Fahrenheit (38,8 Celsius) pada hari Sabtu. Kota ini juga mengalami malam paling panas dalam catatan pada hari Rabu lalu, dengan suhu terendah 85,6 derajat (29,8 C).
Menjelang pengujung April, sebuah catatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menorehkan angka-angka yang berdansa di atas termometer—suhu udara maksimum melonjak melebihi 36,5 derajat Celsius di beberapa penjuru Nusantara.
