Militer Myanmar Blokir Akses Internet

- 7 Februari 2021, 13:20 WIB
Para pengunjuk rasa memprotes kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 6 Februari 2021./
Para pengunjuk rasa memprotes kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 6 Februari 2021./ /Reuters/Stringer

WartaBulukumba - Harus hidup tanpa akses internet mengakibatkan mayoritas rakyat Myanmar terutama generasi muda di negara seribu pagoda itu nyaris mencapai titik kulminasi kekecewaan. 

Gelombang protes terhadap kudeta militer baru-baru ini telah melibatkan sekitar seribu orang turun ke jalan utama di Kota Yangon. 

Mereka terdiri dari pekerja pabrik dan mahasiswa, namun dihadang oleh lebih dari seratus aparat kepolisian dengan perlengkapan anti huru-hara.

Baca Juga: Mengharukan, Pertemuan Ibu dan Anak ini Setelah Berpisah 23 tahun

Pasca kudeta yang dilakukan militer Myanmar, beberapa kebijakan baru yang bernuansa militeristik mulai mewarnai kehidupan rakyat Myanmar. 

Otoritas militer Myanmar diduga memutus sebagian besar akses internet di negara tersebut. 

Mengutip Associated Press, Ahad 7 Februari 2021, pengguna mengeluhkan akses internet yang mulai melambat hingga hilangnya layanan data, khususnya pada ponsel seluler. 

Baca Juga: Menyerang pelosok, Literasi Satu Atap di Bulukumba kian menggeliat

Sementara Netblocks, layanan berbasis di London, Inggris, menyatakan pemutusan internet terjadi hampir menyeluruh di Myanmar dengan tingkat konektivitas 16 persen dari total.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah