Mengungkap 10 fakta unik Desa Salassae yang sulit ditemukan di desa lainnya di Kabupaten Bulukumba

- 25 Oktober 2023, 15:38 WIB
Salah satu pemandangan alam di hamparan persawahan di Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Salah satu pemandangan alam di hamparan persawahan di Desa Salassae, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. /WartaBulukumba.Com/Sri Puswandi

WartaBulukumba.Com - Sedikitnya ada 10 fakta unik dan mencengangkan dari Desa Salassae yang sulit ditemukan di desa lainnya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Di desa ini sawah menghampar seperti permadani emas, bergelayutan di bawah cahaya matahari. Sungai tenang mengalir, di tepiannya membentang ladang menghijau dan kebun rindang.

Di Desa Salassae, pertanian alami menjadi nyanyian cinta warganya yang sebagian besar petani. Tetumbuhan ragam spesies menari dengan kesejukan tanah. Anak-anak muda mencipta banyak peristiwa dari keajaiban di tanah leluhur, membangun UMKM dan berbagai ekonomi kreatif dengan sentuhan kreativitas. Di desa ini juga lahir beberapa penulis berbakat dan konten kreator YouTube terkenal.

Di bawah cahaya rembulan, alunan ayat suci Al Quran mengalun damai di antara rumah-rumah kayu. Hanya satu-satunya di Kabupaten Bulukumba, desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Bulukumpa ini memiliki program Kampung Iqra.

Berikut 10 fakta unik dan mencengangkan dari Desa Salassae yang sulit ditemukan di desa lainnya di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Tidak hanya surut akibat kemarau, sungai-sungai di Bulukumba dikangkangi sampah terutama popok bayi

1. Kampung Energi Hijau

Ilustrasi energi hijau.
Ilustrasi energi hijau. pexels/singkham

Sejak 2022, Desa Salassae melalui pemerintah setempat dan warga telah menjalin kolaborasi dengan Forum Komunitas Hijau dan Reski Utama Masagena, dalam Program Kampung Energi Hijau.

Program lingkungan ini menjadi salah satu unggulan Yayasan Hadji Kalla. Kolaborasi ini membawa semangat keberlanjutan lingkungan ke desa ini.

Baca Juga: Ketika Pantai Merpati Bulukumba dalam dekapan sampah dan lalat

2. Pertanian Alami (Natural Farming)

Lima mahasiswa Unismuh Makassar belajar pertanian alami pada petani Bulukumba di Desa Salassae
Lima mahasiswa Unismuh Makassar belajar pertanian alami pada petani Bulukumba di Desa Salassae WartaBulukumba.com

Sebagian besar penduduk Desa Salassae bekerja sebagai petani. Mereka telah bergerak dalam sistem pertanian alami sejak belasan tahun lalu.

Bahkan Kepala Desa Salassae sendiri, memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya sebagai harmoni alam dan manusia. Di pekarangan rumah Pak Kades, Gito Sukamdani, tersaji ragam tanaman mulai cabe, tomat, dan hingga jahe merah. Mereka tumbuh dengan semangatnya masing-masing.

Baca Juga: Saat ayam jantan kabarkan pagi, para pejuang PMT di Kabupaten Bulukumba sudah berjibaku di dapur

3. Kampung Iklim dan Bank Sampah

Salah satu aksi gotong royong di Desa Salassae.
Salah satu aksi gotong royong di Desa Salassae. WartaBulukumba/Alfian Nawawi

Desa Salassae sejak tahun 2022 telah  meretas jalan menuju penerapan Bank Sampah dan wisata pendidikan pertanian alami.

Kerjasama antara pemilik lahan, Pemerintah Desa, dan Komunitas Swabina Pedesaan diharapkan membawa kemajuan ekonomi desa.

4. Batu Pallantikang

Batu Pallantikang di Dusun Batu Tujua, Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.
Batu Pallantikang di Dusun Batu Tujua, Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. WartaBulukumba.com

Desa Salassae menyimpan sejarah penting dalam tujuh batu purba yang berada di situs budaya bernama Batu Pallantikang.

Batu Pallantikang di masa silam digunakan sebagai tempat duduk tokoh-tokoh penting saat melakukan musyawarah dan pelantikan pemimpin.

Tradisi pelantikan di tempat ini dihidupkan kembali oleh Pemerintah Desa Salassae pada tahun 2021, seperti melantik dusun dan perangkat desa lainnya.

5. Kampung Iqra

Pertama di Bulukumba! Kampung Iqra setiap malam di Desa Salassae
Pertama di Bulukumba! Kampung Iqra setiap malam di Desa Salassae WartaBulukumba.com

Desa Salassae adalah satu-satunya desa di Bulukumba yang dihiasi Kampung Iqra setiap malam.

Penduduk, tua muda berkumpul untuk membaca dan menghafal Al Quran. Hal ini diharapkan meningkatkan kualitas bacaan Al Quran di kalangan masyarakat.

6. YouTuber Nita Ulva Ningsih

 

YouTuber Nita Ulva Ningsih/WartaBulukumba.Com
YouTuber Nita Ulva Ningsih/WartaBulukumba.Com

Salah satu konten kreator YouTube yang sukses dari Bulukumba adalah Nita Ulva Ningsih. YouTuber terkenal asal Desa Salassae ini memulai membuat konten hanya dengan ponsel hingga menghasilkan ratusan dolar per bulan dari konten YouTube-nya.

7. Air Terjun Liangnga

Air Terjun Liangnga di Desa Salassae
Air Terjun Liangnga di Desa Salassae WartaBulukumba.com

Air Terjun Liangnga di Desa Salassae adalah sebuah tempat eksotis yang dijaga oleh tebing-tebing menjulang. 

Air terjun ini menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat Desa Salassae dan memiliki sejarah penting di zaman perang kemerdekaan. Pada masa revolusi perang kemerrdekaan, gua ini menjadi tempat persembunyian para pejuang.

8. Gudangnya Penulis

Novel 'Butterfly' karya pertama Nayla Putri Humairah/WartaBulukumba.Com
Novel 'Butterfly' karya pertama Nayla Putri Humairah/WartaBulukumba.Com

Desa Salassae adalah tanah kelahiran beberapa penulis berbakat. Dua di antaranya adalah Nayla Putri Humairah. Biasa disapa Puput, dia adalah novelis remaja yang berasal dari Desa Salassae.

Ia mulai menulis sejak usia dini dan berhasil menerbitkan novel pertamanya, "Butterfly," saat berusia 13 tahun. Puput terinspirasi oleh penulis terkenal seperti Tere Liye. Novelnya yang kedua berjudul "Arunika".

Penulis lainnya adalah Assyifa Barizza, penulis novel  "Jodoh Gadis Des", "Takdir Cinta Perawan Tua" dan beberapa novel laris lainnya. Assyifa Barizza adalah nama yang selalu digunakan oleh Evhy Husain dalam setiap karyanya. Assyifa Barizza adalah putrinya sendiri.

9. Gudangnya UMKM

Jahe Instant Phinisi
Jahe Instant Phinisi /Dok. Jahe Instant Phinisi

Desa Salassae juga menjadi tempat tumbuh subur sejumlah UMKM yang terus berkembang. Salah satunya adalah "UKM Usaha Bunda" yang menghasilkan produk Jahe Instant Pinisi.

Selain itu, terdapat sederet UMKM lainnya di Desa Salassae yang bergerak di bidang kuliner, minuman tradisional Sari Bambu, camilan, kerajinan tangan, dan sebagainya.

10. Terbiasa Dikunjungi Mahasiswa dan Akademisi Sebagai Tempat Belajar dan Menjadi Tuan Rumah Even Nasional

Lima mahasiswa Unismuh Makassar belajar pertanian alami pada petani Bulukumba di Desa Salassae
Lima mahasiswa Unismuh Makassar belajar pertanian alami pada petani Bulukumba di Desa Salassae WartaBulukumba.com

Desa Salassae terbiasa menjadi tuan rumah berbagai even berskala nasional. Terakhir, pada 24 September 2022, ribuan petani dari berbagai penjuru, termasuk dari Jakarta, berkumpul di Desa Salassae untuk melakukan deklarasi penanaman 1 juta pohon dalam peringatan Hari Tani Nasional. 

Desa Salassae juga selalu menjadi destinasi ilmiah, tempat belajar dan riset yang dilakukan mahasiswa dan para peneliti, terutama yang berkaitan dengan pertanian alami.

Desa Salassae di utara Bulukumba adalah contoh nyata bagaimana keindahan alam, budaya, dan semangat masyarakat dapat berpadu menjadi kisah yang luar biasa. Inilah cerita dari sebuah desa yang bisa menginspirasi kita semua.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x