Seorang pemerhati lingkungan, Arik, mengungkapkan bahwa popok yang dulunya digunakan untuk menjaga kenyamanan dan kebersihan bayi, kini menjadi simbol ketidakbertanggungjawaban.
"Sungai yang seharusnya menjadi tempat rekreasi dan relaksasi, kini berubah menjadi cermin dari perilaku kita yang sembrono. Kita harus bertanya pada diri sendiri, apakah kita akan terus membiarkan sungai ini tenggelam dalam limbah dan popok bayi yang terbuang?" tutur Ari kepada WartaBulukumba.Com pada Rabu, 13 September 2023.
Namun, di balik segala keresahan, menurut perempuan asal Solo Jawa Tengah kini sudah menjadi warga Desa Salassae ini bahwa ada juga harapan.
"Sebagian warga ada juga sih yang mulai sadar akan pentingnya menjaga alam, dan banyak individu yang bergerak untuk membersihkan sungai. Kita semua memiliki peran dalam memulihkan keindahan sungai ini," ungkapnya.***