WartaBulukumba - Dalam senja yang menenangkan di sebuah desa di utara Kabupaten Bulukumba, terbentang sebuah lahan pekarangan rumah yang penuh tanaman. Suasana sejuk dan damai terasa di udara, disertai embusan angin lembut mengelus pipi.
Wajah Bulukumba dengan nafas natural farming atau pertanian alami sangat terasa di sini, di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa.
Lahan pekarangan Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani, hanya salah satu titik di antara ratusan titik lainnya di Desa Salassae. Di tengah-tengah kehijauan terlihat keindahan berbagai tanaman yang tumbuh subur dengan harmoni. Sebagian besar di antaranya masih dalam bentuk bibit tanaman.
Baca Juga: Lima mahasiswa Unismuh Makassar belajar pertanian alami pada petani Bulukumba di Desa Salassae
Masyarakat Desa Salassae sebagian besar bekerja sebagai petani. Sejak belasan tahun lalu, mereka dengan penuh kesadaran telah bergerak dalam sistem pertanian alami.
Seperti terlihat di lahan pekarangan Kepala Desa Salassae. Tumbuh cabe, tomat, hingga jahe merah. Cabe merah memancarkan semangatnya, tomat menggoda dengan keceriaannya, dan jahe merah menyebar aroma hangat yang memikat.
Pekarangan rumah pak kades ini adalah oase nyata, tempat di mana alam dan manusia saling berpadu dalam kebersamaan yang alami dan menggugah jiwa.