WartaBulukumba - Dari jarak puluhan meter, gemericik air sungai sudah terdengar. Di balik hijaunya daun-daun rimbun pepohonan, Anyorang, nama sungai ini, mengalir dengan tenang. Menyusuri wajah Bulukumba dari sungai ini mampu memercikkan sensasi tersendiri.
Bebatuan di dasar sungai tampak berwarna cokelat terang, ditaburi cahaya matahari, menciptakan kilauan. Sementara itu di dahan-dahan pohon, burung-burung riang bersahutan menciptakan simfoni. Sungai Anyorang mengaliri perbatasan Desa Salassae di Kecamatan Bulukumpa dengan Desa Bonto Haru di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Sungai Anyorang adalah salah satu oase magis di utara Bulukumba. Lebih dari sekadar tempat wisata lokal. Sungai Anyorang adalah tempat bergantung bagi keseimbangan alam dan juga nafas kehidupan para petani di sekitarnya.
Baca Juga: Menyelami Bulukumba dari Sungai Anyorang dan Sungai Salajueng
Tak heran, pinggiran Sungai Anyorang kerap menjadi tempat berkemah dan berbagai kegiatan lainnya.
Disini, tiupan angin sepoi-sepoi menyapa tanah basah. Perasaan damai pun merasuk ke dalam hati, mengajak berdiam sejenak. Nyaris tidak ada sampah yang meracuninya,
Terpantau pada Ahad, 30 Juli 2023, sungai ini menyambut para wisatawan lokal yang merayakan liburan dengan gembira.
Baca Juga: Desa Salassae di Bulukumba bergerak menuju kemandirian energi