Kisah pilu warga Bulukumba Sulsel penjual siomay yang tak mampu lunasi biaya rumah sakit

- 30 April 2022, 18:52 WIB
Kisah pilu Triyono warga Bulukumba yang harus tertahan di rumah sakit
Kisah pilu Triyono warga Bulukumba yang harus tertahan di rumah sakit /Dok. Relawan Sosial Mandiri Bulukumba
 
WartaBulukumba - Triyono, warga Bulukumba Sulsel itu masih terbaring di sana dalam ruang perawatan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar.
 
Sebongkah kisah pilu menyampir ke lelaki dari Pulau Jawa, tiga anak ini. Dia menjalani hidup dengan mendorong gerobak sebagai penjual siomay.
 
Sudah sepuluh tahun Triyono yang datang membawa harapan dan impian dari Ambarawa ini tinggal bersama keluarganya di rumah kontrakan. Triyono ber-KTP Bulukumba.
 
 
Triyono didampingi oleh Relawan Sosial mandiri Bulukumba dengan memfasilitasi segala keperluan lelaki ini selama di rumah sakit. Pun menggalang donasi buat Triyono.
 
Jubir Relawan Sosial Mandiri Bulukumba, Andhika Mapapsomba mempertanyakan sikap pemerintah.
 
"Kalau mengurusi seorang kurang mampu saja seperti Triyono yang tertahan pelunasan biaya rumah sakit, sikap negara seperti kura-kura dalam belanga," kata Andhika Mappasomba.
 
 
Andhika Mappasomba mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap penyeenggara negara terkait kondisi memperihatinkan yang dialami Triyono.
 
"Bagaimana saya percaya pada pelaksana negara yang mengurusi pasal 34 UUD 45?
Terima Kasih kepada pihak RS yang telah melayani dengan baik untuk kesehatan Pak Triyono yang malang. Lalu, setelah ini, struktur negara bagian mana yang bisa bantu orang kurang mampu ini?" kata Andhika.
 
Triyono, sampai berita ini diturunkan, belum bisa keluar dari RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar karena diadang masalah pelunasan biaya rumah sakit tersebut.
 
 
Nominal pelunasan biaya rumah sakit yang harus dikeluarkan Triyono yakni sebesar Rp15 juta.
 
Lelaki yang difasilitasi Relawan Sosial Mandiri sebagai pasien umum dari RSUD Bulukumba ke RS Wahidin ini didera sejumlah penyakit. 
 
HB rendah yang menyergap tubuh warga Bulukumba ini sudah sangat mengkhawatirkan.
 
 
Andhika Mappasomba menjelaskan, setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan penanganan, kini Triyono dinyatakan bisa pulang dan selanjutnya dapat melakukan rawat jalan.
 
Itu pun setelah menerima transfusi darah sekitar 7 atau 8 kantong.
 
"Masalahnya kemudian adalah tagihan 15 juta, bukanlah uang sedikit bagi Triyono dan Relawan Sosial Mandiri," ungkap Andhika Mappasomba saat dikonfirmasi WartaBulukumba.com pada Sabtu pagi, 30 April 2022.
 
 
Saat ini, Triyono setidaknya memiliki uang donasi yang dititip oleh dermawan dan relawan sebesar Rp5 juta tidak bisa ditarik karena buku khs Baznas sudah tutup.
 
"Entah bagaimana kebijakan Baznas untuk hal darurat. Lutfiani Widyah dan M Yusuf Shandy mungkin akan berkoordinasi dengan Relawan Kurnia saat ini," tutur Andhika.
 
Untuk biaya BBM dan mobil, Relawan Sosial Mandiri sudah siap untuk penjemputan.
 
 
Saat ini, Relawan Sosial Mandiri membutuhkan setidaknya 10 Juta untuk mengeluarkan Triyono dari rumah sakit dan bisa kembali berkumpul di hari raya dengan keluarganya.
 
"Allahumma shalli ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad. Sahabat dermawan, mari kita mendoakan Mas Triyono. Semoga mas penjual siomai dan telah tinggal di kontrakan kurang lebih 10 tahun bersama tiga anaknya ini dapat kita bantu bersama-sama," kata Andhika.
 
Sementara itu aktivis lainnya dari Relawan Sosial Mandiri, Kurnia, menuturkan bahwa awalnya pihaknya sama sekali belum open donasi. Namun notifikasi transferan untuk membantu pengobatan Triyono terus masuk ke nomor WA-nya.
 
 
"Tak kenal waktu. Hingga terkumpul sekitar 2 jutaan lebih," tutur Kurnia.
 
Selain itu, lanjut Kurnia, donasi juga datang dari berbagai pihak secara cash. Langsung ke tangan Triyono.
 
"Dari ketua KKJ Dani Mahesa Susanto, salah satunya. Yang terus mengalirkan perhatiannya untuk pak Triyono sekeluarga," ujarnya.
 
 
Kesepakatan keluarga Triyono dengan Relawan Sosial Mandiri, para relawan membantu segala bentuk kebutuhannya mulai dari memproses administrasi hingga pengaturan dana-dana yang dibutuhkan Triyono selama menjalani pengobatan.
 
"Setelah itu, setiap hari, pagi, siang, sore hingga larut malam, kami terus terkoneksi. Kondisi mereka selalu dalam pantauan, terlebih menyoal keuangan. Harus selalu on transfer ketika dana mereka menipis," ungkap Kurnia dengan nada sedih.
 
Sampai saat ini Relawan Sosial Mandiri Bulukumba masih open donasi untuk Triyono. Bagi Anda para dermawan yang ingin turut meringankan beban Triyono, silakan menghubungi nomor HP/WhatsApp 62 852-4249-6423.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x