Masjid Al Muawanah di Bulukumba Sulsel berhasil meniru semangat Masjid Jogokariyan Yogyakarta

- 7 April 2022, 05:00 WIB
Masjid Al Muawanah di Bulukumba
Masjid Al Muawanah di Bulukumba /Dok. Pengurus Masjid Al Muawanah
 
WartaBulukumba - Masjid Jogokariyan di Yogyakarta kini tidak lagi sendirian mengusung semangat mengembalikan fungsi masjid yang sebenarnya, yakni sebagai pusat peradaban.
 
Semangat dan konsep Masjid Jogokariyan, salah satunya konsep kas nol rupiah, kini bisa kita temukan pada sebuah masjid di Kabupaten Bulukumba, Sulsel.
 
Kita akan menjumpainya di sini, di kawasan pesisir kota Bulukumba. Namanya Masjid Al Muawanah, masjid yang sholat subuhnya ramai seperti sholat Jumat. Masjid Al Muawanah memang sejak dulu menjadi markas Komunitas Pejuang Subuh Bulukumba.
 
 
Saldonya benar-benar difungsikan untuk umat. Sistem kas nol rupiah artinya semua dana memang harus digunakan untuk kemaslahatan umat, terutama masyarakat sekitar. Karena dana yang masuk benar-benar digunakan untuk masjid dan jamaah serta masyarakat sekitar maka orang-orang sangat senang menyumbang.
 
Masjid ini dilengkapi CCTV dan Wi-Fi. Tentu saja dengan suasana sejuk dari embusan angin mesin pendingin ruangan.
 
Terdapat layar berukuran besar yang terpampang di bagian depan yang terkoneksi langsung dengan gadget. Bisa multi fungsi sebagai proyektor dan tentu sangat bermanfaat dalam berbagai kajian rutin di masjid ini.
 
 
Koneksi ke dunia maya juga aktif setiap hari dengan siaran langsung melalui Facebook maupun konten video kegiatan melalui kanal YouTube Komunitas Pejuang Subuh.
 
Kotak amal masjid ini juga sudah canggih. Sudah ada barcode. Tinggal scan.
 
Para jamaah bisa menikmati hidangan makan siang gratis. Ini bisa mempererat tali rsilaturahmi. Sekaligus membantu jamaah yang mungkin belum terisi perutnya dari pagi.
 
 
Jubir Komunitas Pejuang Subuh Bulukumba, Musafir, yang juga salah satu jamaah masjid ini mengungkapkan bahwa para pengurus masjid ini mengadopsi semangat dan konsep Masjid Jogokariyan di Yogyakarta.
 
"Sudah setahun lamanya, para pengurus meniru semangat Masjid Jogokariyan di Yogyakarta yang terkenal itu," kata Musafir yang akrab disapa Bri kepada WartaBulukumba.com pada Kamis pagi, 7 April 2022.
 
Bri memaparkan bahwa tata kelola keuangan Masjid AL Muawanah menerapkan sistem kas nol rupiah.
 
 
"Bukan kosong. Bukan tidak ada kas. Namun, para pengurus masjid memiliki program unik yang ingin mengembalikan fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW yang bukan hanya untuk shalat semata. Namun juga memiliki fungsi sosial dan fungsi ekonomi yang bermanfaat bagi umat," tutur Bri.
 
Pengurus masjid berbenah dalam setahun terakhir, lanjut Bri, tidak hanya urusan interior dan eksterior bangunan masjid namun juga program yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
 
Mengutip penjelasan bendahara masjid, Bri mengungkapkan bahwa mereka harus menggunakan uang titipan jamaah sebaik mungkin untuk jamaah dan masyarakat sekitar.
 
 
Sebentar lagi masjid ini memiliki ATM Beras khusus bagi masyarakat miskin. Artinya, kelak masjid bisa berfungsi sebagai alat pengentasan kemiskinan.
 
Mengutip catatan seorang anggota Komunitas Pejuang Subuh di akun media sosial, "Masih banyak lagi program lain yang betul-betul jarang ditemui di masjid lainnya. Yang hanya memburu pembangunan fisik. Kas puluhan hingga ratusan juta, tapi masih ada orang sekitar yang butuh uluran tangan. Yang makannya saja masih susah. Buat apa?"***
 

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah