Bulukumba dalam bayang-bayang sawit, pemuda dan petani mendiskusikan 'ancaman'

- 27 April 2021, 16:55 WIB
Ilustrasi sawit
Ilustrasi sawit /Antara/Aswaddy Hamid/

 

WartaBulukumba - Sekelompok petani dan pemuda bertukar tangkap dengan lepas dalam bincang malam tentang sebuah ancaman ekologis.

Fakta-fakta yang ada, sebenarnya lebih dari sebuah ancaman. Lantaran dampaknya sudah datang sejak dulu menjadi agresor yang merusak lahan pertanian di mana-mana.

Lingkaran petani dan pemuda itu sebelumnya disuguhi Film KINIPAN. Film itu memperlihatkan kerusakan alam dan hilangnya akses kehidupan kaum tani di Pulau Kalimantan dan Sumatera yang diakibatkan oleh keserakahan korporasi.

Baca Juga: UAS ajak masyarakat patungan beli kapal selam pengganti KRI Nanggala 402

Seusai nobar film, lingkaran itu memasuki sebuah ruang diskusi yang menghelat tema "Bulukumba Dalam Bayang-Bayang Sawit".

Menghadirkan 4 empat pemantik diskusi, mereka adalah Junaid Judda (Ketua Pembaru Indonesia Cabang Bulukumba), Iswan Afandi (Sekertaris KSPS), Muhaimin Arsenio (Petani Millenial), Altriala Permana Putra (Ketua FNKSDA Makassar), dengan moderator Elfina (KT LPB).

Diinisiasi oleh Karang Taruna Lingkar Pemuda Desa Bonto Mangiring, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, kegiatan yang digelar di Balai Pelatihan Pertanian Alami KSPS ini dihadiri para mahasiswa, perwakilan Karang Taruna dari beberapa desa, komunitas pemuda dan petani, Senin malam, 26 April 2021.

Baca Juga: Baru kali ini BIN melabeli KKB dengan 'Kelompok Separatis dan Teroris'

Terurai dalam diskusi perihal ancaman dampak negatif akibat dari ekspansi perkebunan dan pabrik kelapa sawit, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah