Tiga kecamatan di Bulukumba dilanda kekeringan, ratusan hektar sawah terancam gagal panen

28 September 2023, 18:26 WIB
Sungai mengering di Desa Swatani, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba - Tiga kecamatan di Bulukumba dilanda kekeringan, ratusan hektar sawah terancam gagal panen /Foto: Firman Djamal

WartaBulukumba.Com - Langit biru Bulukumba di atasnya hampir tanpa awan, sesekali suara belalang terdengar menyisakan satu-satunya simfoni alam yang masih bersemangat di tengah kekeringan. Sebatang pohon tua yang tegak berdiri di sisi sehamparan sawah seperti penjaga kesunyian, daunnya yang gugur menciptakan bayangan samar di tanah yang keras.

 

Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu wilayah yang didera kemarau panjang di Sulawesi Selatan. Kecamatan Gantarang, Kecamatan Bulukumpa, dan Kecamatan Kajang adalah daerah yang paling terpukul oleh kekeringan ini. Hasil pertanian, terutama padi, menghadapi ancaman serius akibat kurangnya pasokan air.

Sawah dan ladang yang tandus kini layu dan memucat, mencoba bertahan hidup di bawah matahari. Tanah yang retak-retak seperti luka bakar yang tak kunjung sembuh. Seorang petani tua terlihat duduk termangu di atas sebuah batu hitam sambil memandangi sawah tandus di depannya. Wajahnya yang penuh keriput mencerminkan kelelahan. Ia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di sini, merawat sawah-sawah ini dengan cinta.

Baca Juga: Ketika Pantai Merpati Bulukumba dalam dekapan sampah dan lalat 

Tawa-tawa burung yang dulu sering menghiasi langit pagi-pagi, kini seakan menghilang.  Pematang-pematang yang dulu penuh dengan air, kini hanya menyisakan gumpalan lumpur pecah-pecah yang merindukan embusan angin segar.

Dalam sebuah laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Dinas Pertanian Bulukumba, saat ini, sekitar 981 hektar sawah mengalami kekeringan, sebuah angka yang sangat meningkat dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, di mana hanya 170 hektar yang terkena dampaknya. Para petani yang terlambat menanam padi menjadi yang paling terdampak.

Tentu saja, padi yang telah terkena dampak kekeringan ini sulit untuk diselamatkan karena tidak ada lagi sumber air yang tersedia di sekitar sawah. Selama periode kemarau ini, debit air terus berkurang, membuat mesin pompa pun menjadi sulit digunakan karena ketersediaan air yang sangat terbatas.

Baca Juga: Tidak hanya surut akibat kemarau, sungai-sungai di Bulukumba dikangkangi sampah terutama popok bayi

Selain kekeringan di lahan pertanian, warga Bulukumba juga mengalami krisis air bersih. Mulai kota kabupaten hingga pelosok.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Akrim A. Amir menjelaskan jika pihaknya telah mendistribusikan setidaknya 185 ribu liter melalui mobil tangki ke 746 kepala keluarga yang meliputi 2.374 jiwa tersebar di 3 kecamatan yakni Gantarang, Ujung Bulu dan Ujung Loe.

"Itu meliputi 6 desa dan kelurahan yakni Desa Bontonyeleng, Desa Polewali dan Desa Palambarae Kecamatan Gantarang, sementara untuk Kecamatan Ujung Bulu di Kelurahan Kasimpureng, dan untuk Kecamatan Ujung Loe di Desa Tamatto dan Desa Seppang, jelasnya pada Rabu, 27 September 2023.***

Editor: Sri Ulfanita

Tags

Terkini

Terpopuler