Tempat libur lebaran recommended di Bulukumba: Wisata sejarah dan bahari Pantai Lemo Lemo

- 8 April 2024, 17:34 WIB
Pantai Lemo Lemo di Tanah Lemo Lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan
Pantai Lemo Lemo di Tanah Lemo Lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan /Instagram.com/@travelistid

Perempuan kelahiran tahun 1943 ini menuturkan bahwa ada tiga meriam yang dulunya masing-masing berada di kawasan Butung Keke, Panorakkang dan Pintuang. Ketiga tempat itu berdasarkan pembagian wilayah Lemo Lemo pada masa lalu.

Di Butung Keke yang terletak di wilayah pantai  itulah terdapat meriam peninggalan Portugis yang moncongnya  menghadap ke laut. Berdasarkan kesepakatan masyarakat dan pemerintah setempat pada tahun 1980-an meriam tersebut dipindahkan ke halaman rumah Karaeng Te’ne.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pelestarian benda bersejarah tersebut. Sedangkan dua meriam lainnya yang berada di Panorakkkang dan Pintuang kini diamankan di rumah warga di Tanah Beru.

Penuturan Karaeng Te’ne, berdasarkan cerita leluhurnya yang dituturkan secara turun temurun ke setiap generasi, meriam-meriam itu dulunya digunakan oleh Portugis untuk membendung serangan dari sebuah suku kanibal yang kerap datang menyerang dari Pulau Seram, Maluku. 

Suku kanibal itu sering datang dengan menggunakan puluhan perahu. Sebelum datangnya Portugis, suku kanibal itu sering meneror penduduk setempat. Mereka menangkapi manusia yang ditemuinya untuk dimakan.

Semenjak kedatangan Portugis, suku kanibal itu tidak lagi bisa mencapai pantai. Setiap kali perahu-perahu mereka muncul maka mereka langsung ditembaki oleh meriam-meriam Portugis yang selalu siaga di tepi pantai.

Bila merujuk pada sejarah kedatangan Portugis ke Nusantara maka bisa dipastikan usia meriam-meriam itu sudah mencapai  500 tahun lebih. Dalam catatan sejarah, Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai Kepulauan Nusantara.

Dan bangsa Eropa pertama yang tiba di daratan Sulawesi adalah Portugis. Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan pada awal abad ke-16 dan usaha penyebaran Katolik Roma mereka.

Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan persenjataan memungkinkan mereka berani mengadakan ekspedisi penjelajahan dan ekspansi.

Bermula dengan ekspedisi penjelajahan pertama yang dikirim ke Malaka yang mereka taklukkan pada tahun 1512. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat, mereka mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia Timur, termasuk Pulau Ternate, Ambon, dan Solor.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah