Network
WartaBulukumba - Tidak ada seorang pun yang berada di dalam ruang itu, yang telah tersembunyi dan tertutup es, terentang selama nyaris satu abad.
Sepasukan tentara Austria pernah berada di sana. Bertempur melawan musuh sekaligus longsoran salju.
Gua itu dibangun oleh tentara Austria, di puncak Gunung Scorluzzo dan hari ini mewariskan 300 artefak "menarik", mulai dari koin, mayat, helm, dan senjata.
Timbunan itu seperti mesin waktu, sebuah representasi dari kondisi ekstrim kehidupan selama Perang Dunia I.
Baca Juga: Laba-laba raksasa 'menyerang' teleskop luar angkasa Australia
Akibat kenaikan suhu, gletser yang menghalangi akses ke tempat penampungan telah mencair cukup banyak pada tahun 2017 untuk memungkinkan para peneliti menemukan apa yang mereka sebut 'harta karun'.
Saat es mencair, relik - termasuk mayat - terus bermunculan di daerah tersebut setelah musim panas berlalu.
Dilansir WartaBulukumba dari New York Post, Ahad 9 Mei 2021, sebuah tim dari Museum Perang Putih Taman Nasional Stelvio menggali tempat perlindungan gua itu pada April 2021.
Baca Juga: Kali ini tanpa ledakan, SpaceX Starship SN15 mendarat dengan lembut
