Dengan frenologi perusahaan tak perlu mewawancarai pelamar kerja

- 14 Maret 2021, 12:26 WIB
Ilustrasi: Interview pelamar kerja
Ilustrasi: Interview pelamar kerja /Today

WartaBulukumba - Satu-satunya agenda yang kerap dianggap tidak produktif adalah menyediakan waktu dan biaya khusus hanya untuk mengenali kepribadian calon pekerja melalui wawancara.

Solusinya sudah dikembangkan saat ini. Perkembangan pesat algoritma kecerdasan buatan (AI) pada mesin telah memungkinkan pemerintah dan perusahaan swasta tidak butuh proses interview terhadap para pelamar kerja.

Melansir The Next Web, Ahad 14 Maret 2021, beberapa startup kini mengklaim dapat menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pemberi kerja mendeteksi ciri-ciri kepribadian calon pekerja berdasarkan ekspresi wajah mereka. 

Baca Juga: Secara gratis mereka lakukan pendampingan hukum untuk warga desa

Sebelumnya di China, pemerintah telah menjadi pelopor penggunaan kamera pengintai yang mengidentifikasi dan melacak etnis minoritas. 

Ada pula tentang sekolah yang memasang sistem kamera yang secara otomatis memberi sanksi kepada anak-anak karena tidak memperhatikan, berdasarkan gerakan wajah dan ekspresi mikro seperti kedutan alis.

Yang paling terkenal, beberapa tahun lalu, peneliti AI Xiaolin Wu dan Xi Zhang mengklaim telah melatih algoritma untuk mengidentifikasi penjahat berdasarkan bentuk wajah mereka, dengan akurasi 89,5%. 

Baca Juga: Literasi digital dan wacana revisi UU ITE di mata Gen Z

Mereka tidak mendukung beberapa gagasan tentang fisiognomi dan karakter yang beredar di abad ke-19, terutama dari karya kriminolog Italia Cesare Lombroso: bahwa penjahat tidak terlibat, makhluk yang tidak manusiawi, dapat dikenali dari dahi dan dahi mereka yang miring dan hidung seperti elang. 

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: The Next Web


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x