Tak lama lagi terwujud teleportasi menembus ruang, kendaraan konvensional menjadi primitif

14 Maret 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi film fiksi ilmiah teleportasi. /PIXABAY

WartaBulukumba - Jika Facebook Inc benar-benar berhasil menerapkan 'teleportasi' versi kacamata pintar maka sebenarnya ilmu fisika sudah lebih jauh mengembangkan teleportasi dalam arti sesungguhnya.

Ketika era itu datang maka kendaraan konvensional benar-benar akan menjadi penghuni museum, sejarah, dan bahkan barang rongsokan.

Tiga ilmuwan fisika yakni Albert Einstein, Boris Podolsky, dan Nathan Rosen pada tahun 1930-an telah berhasil memberi gapura bagi ilmu fisika untuk menjelajahi kandungan setiap zat atau benda melalui teori mekanika kuantum. 

Baca Juga: Amien Rais: 92 persen calon kepala daerah dibiayai cukong

Mengutip majalah Sains Indonesia, 23 September 2015, ide wormhole berasal dari teori Albert Einstein.

Cerita berawal dari tahun 1935, ketika Einstein dan Nathan Rosen menyatakan teori relativitas umum mengindikasikan adanya ‘jembatan khusus’ yang  menghubungkan dua titik berbeda dalam dimensi ruang waktu.

Secara teoritis, jembatan Einstein-Rosen -belakangan disebut wormhole atau blackhole- memungkinkan materi dapat berpindah secara instan dalam jarak jauh melalui terowongan yang amat kecil.

Baca Juga: Secara gratis mereka lakukan pendampingan hukum untuk warga desa

Jika imaji teoritis ini dapat diwujudkan, maka ‘lubang cacing’ itu berpotensi menjadi wahana antariksa luar biasa.

Facebook mengumumkan proyek bernama Learning from Videos untuk melatih kecerdasan buatan menggunakan video publik yang diunggah ke media sosial tersebut, dikutip dari Cnet oleh Antara, Ahad 14 Maret 2021.

Tampaknya itu merupakan kelanjutan dengan apa yang diberitakan bulan lalu oleh Daily Mail, Selasa 9 Februari 2021, Mark Zuckerberg menyampaikan ide brilian miliknya melalui platform Clubhouse.

Baca Juga: Khawatir dimanfaatkan Junta Militer, Jepang berusaha amankan satelit Myanmar di luar angkasa

Pria 36 tahun ini pun berbicara tentang masa depan dunia di mana para pekerja akan 'berteleportasi' ke kantor menggunakan virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).

Mengutip laman fisikanet.lipi.go.id, teleportasi merupakan sebuah konsep moda transportasi jarak jauh. Berbeda dengan moda transportasi jarak jauh konvensional seperti jet komersial long-haul Boeing 747, Airbus A340, atau B777 sekalipun; ajaibnya moda transportasi ini tak bermedium.

Kedengarannya memang mengada-ada: dia tak perlu lagi medium karena benda atau orang yang diantarnya akan lebih dulu dilebur hingga tingkat kuanta untuk kemudian 'dikirim' lewat sinyal elektromagnetik, dan segera dibentuk kembali sesuai wujud semula berikut sifat-sifat aslinya di tempat tujuan dengan teknik yang tak kalah canggih.

Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat, kini memasuki seri 'hukum'

Itulah sebabnya, jangan kaget bila peralatan ini bisa mengantar muatannya dalam waktu yang begitu singkat. Kabarnya, untuk jarak hingga 40.000 kilometer, dia bisa menuntaskannya hanya dalam beberapa detik!

Sama sekali tak ada yang menyalahkan jika untuk sementara ini Anda mungkin hanya tersenyum tak percaya karena gambarannya yang begitu absurd.

Namun yang jelas di Innsbruck, moda transportasi yang sarat peralatan canggih dan sepenuhnya tergantung fenomena alam ini masih terus-menerus disempurnakan enam ilmuwan pilihan yang direkrut dari sejumlah institusi yang juga pilihan.

Baca Juga: Serentetan pembunuhan tragis gegerkan New York

Sebaliknya, mereka nampak begitu optimis karena semua prinsip teknologi yang akan digunakan untuk membangun moda transportasi ajaib ini telah berhasil ditemukan.

Keenam ilmuwan yang tengah mempertaruhkan reputasinya itu, adalah Charles Bennett dari Pusat Riset IBM, New York; Gilles Brassard dari Universitas Montreal; Claude Crepeau dari Laboratorium Informatika de l'Ecole Normale Superieure, Paris; Richard Jozsa dari Universitas Montreal; Asher Peres dari Institut Teknologi Haifa, Israel; dan William K. Wootters dari Williams College, Massachusetts.

Begitu pun, di tengah segala kesan kecanggihannya, ide perancangan sang teleportasi ternyata luar biasa sederhana.

Seperti diungkap Samuel L. Braunstein dalam situs schmuel @tangelo.phys.unm.edu, idenya hanya berangkat dari peralatan kantor yang begitu sederhana yakni mesin faksimili dan peralatan transporter dari sekuel fiksi-ilmiah Star Trek.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler