WartaBulukumba - Ada dua hal penting sehingga negara Singapura membangun pembangkit listrik tenaga surya yang terapung di laut.
Pertama, pemerintah Singapura mampu menyerap opini dunia terkait kampanye dan kesadaran mengatasi krisis iklim. Kedua, negara kecil itu punya teknologi besar.
Lautan panel surya yang berkilauan dibangun di lepas pantai utara negara itu. Mencapai Selat Johor, yang diapit kota dan negara bagian di Malaysia, pembangunan pembangkit tenaga surya telah memperlihatkan 13.000 panel surya yang diletakkan permukaan di laut.
Baca Juga: Inovasi dan teknologi mampu lahirkan teknopreneur
Dengan kemampuan menghasilkan listrik hingga lima megawatt, panel surya dapat menyediakan energi yang cukup untuk memberi daya setidaknya 1.400 rumah susun sepanjang tahun.
Shawn Tan, wakil presiden teknik di Sunseap Group, perusahaan Singapura yang ditugaskan untuk melaksanakan proyek tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa laut telah memberikan solusi bagi negara dengan ruang terbatas di lahan kering untuk menghasilkan energi terbarukan.
“Setelah menghabiskan atap dan lahan yang tersedia, yang sangat langka, potensi besar berikutnya sebenarnya adalah wilayah perairan kami,” kata Jen Tan, wakil presiden senior dan kepala tenaga surya di Asia Tenggara di Sembcorp Industries.
Baca Juga: Orang terkaya urutan ke-361 di dunia tewas dalam kecelakaan helikopter
Upaya baru ini dilakukan saat Singapura berupaya mengatasi rekornya sebagai salah satu penghasil emisi karbon dioksida per kapita terbesar di Asia.