Saat mati lampu, alat-alat listrik tidak dimatikan secara normal atau colokannya tetap terpasang, sehingga saat listrik menyala, lompatan arus listrik yang tinggi membuat jebol alat-alat elektronik, bahkan bisa menjadi pemicu kebakaran.
Pada pertengahan bulan lalu, SMPN 8 Kota Makassar viral karena mengalami kebakaran, lagi-lagi diduga penyebabnya adalah korsleting listrik.
PILHI mengajak masyarakat menggugat PLN
Syamsir Anchi mengajak masyarakat untuk menggugat PLN. Selain jadi faktor kebakaran, dampak pemadaman bergilir lainnya, banyak alat-alat elektronik yang mengalami kerusakan, seperti AC, kulkas, TV, usaha, industri mengalami kerugian, maka jika masyarakat dirugikan, sebaiknya menempuh jalur hukum, segera menggugat PLN.
"Jangan diam saja, kalau dirugikan, silakan gugat, ini negara hukum," pinta Anchi.
Anchi juga mengaku heran, pembayaran listrik tetap stabil, malah tak sedikit yang mengalami lonjakan tagihan pembayaran listrik.
"Secara logika, karena penggunaan listrik berkurang, maka pembayaran juga ikut berkurang, tapi ini aneh," tegasnya.
Penghargaan MURI untuk PLN dinilai percuma
Ketika pemadaman listrik bergilir menyapa setiap hari, kota dan desa menemui pagi yang redup, siang pun terasa menghilang, sore jadi senyap, malam mengelam. Aktivitas terhenti. Jam -jam produktif terbengkalai.
Sementara itu PLN mendapatkan piagam penghargaan! Rutinitas di mana-mana terputus justru saat PLN Indonesia Power PLTU, khususnya di Jateng 2 Adipala PGU mendapatkan Piagam Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas penggunaan limbah racik uang kertas (LRUK) terbanyak, yaitu sebanyak 100 ton sebagai cofiring subtitusi batubara Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Syamsir Anchi menegaskan, jika masih sering mati lampu alias krisis listrik dimana-mana, percuma mendapat rekor MURI.