Sejarah Kapal Pinisi dari Bulukumba: Warisan Budaya Dunia yang jadi Tema Google Doodle hari ini

- 7 Desember 2023, 12:46 WIB
Pinisi: Tema Google Doodle hari ini
Pinisi: Tema Google Doodle hari ini /Tangkapan layar google.com

Setelah ditetapkan, banyak negara-negara sahabat Indonesia yang menyalami Indonesia. Ada yang merasa senang melihat bagaimana Pinisi dicatatkan di ICH setelah melihat dokumen dan video yang ditayangkan. Ada juga yang terharu karena pada waktu kecil orang tersebut berada di Sulawesi Selatan dan melihat langsung kapal-kapal Pinisi dibuat. Kebanyakan mereka menyelamati kami atas kesiapan kami yang cukup matang.

“Agak kewalahan juga kami menerima ucapan selamat dari negara-negara sahabat yang mengerubungi meja Indonesia setelah keputusan tercatatnya Pinisi dibacakan,” ujar Tomy Satria Yulianto.

Pada saat sesi pagi selesai, Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, mempersembahkan miniatur Pinisi kepada Chairman Sidang, Sekretaris ICH, Chairperson Evaluation Body, Direktur Kreativitas UNESCO dan pimpinan lainnya. Pin berbentuk Pinisi juga diberikan kepada para anggota Komite ICH sebagai tanda terima kasih atas bantuan mereka sehingga Pinisi dapat tercatat di ICH.

Baca Juga: Melayari asal usul Pinisi Bulukumba dari cerita rakyat 'Sawerigading'

Asal Usul Pinisi

Bagaimana asal usul Pinisi yang sebenarnya? Mengutip laman Explore Makassar, sebuah tulisan yang menyebutkan awal munculnya Pinisi perahu layar asal Sulawesi terdapat pada sepucuk artikel dalam majalah Koloniale Studiën tahun 1917: “… sebuah sekunar kecil dengan tali-temali berteladan Eropa”.  

Sebagai kendaraan laut Nusantara, layar tipe kets-sekunar, pinisi memang baru terekam pada pertengahan abad ke 19 dan baru pada awal abad ke-20 makin banyak perahu asal Sulawesi mulai berdatangan. 

Artikel lainnya menunjukkan adanya pembuatan perahu di ujung tenggara Sulawesi Selatan yang berasal dari Notitie atau ‘Berbagai Catatan’, karangan Cornelis Speelman, pemimpin armada Kompeni India Timur Belanda yang pada tahun 1666-1669 menyerang dan menaklukkan kesultanan Makassar.  

Dalam ratusan halaman notulen tulisan tangan tentang kegiatan Speelman selama perang itu. Terdapat juga beberapa laporan tentang keadaan Sulawesi pada masanya.

“Biera, een propere negerij op den hoeck van Lassem. Daeraan heeft de Compagnie oock eygendom, maer is door de Bougijs gebrand. […] Het volck van dese negerij sijn almeest praauwemaeckers, alsoo alhier wel de voorneemste timmerwerff van de Maccassaren is geweest, om de houtrijckheyt van Boelecomba daar naest aan leggende, uytleverende seer durabel ijsserhout, van ongelooffelijcke swaarte, en voorts ander slagh meede.”

“Bira adalah sebuah negeri sendiri di Tanjung Lassem. Kebanyakan rakyat negeri itu adalah pembuat perahu, sehingga di situ pun terdapat galangan terpenting orang Makassar, sebab negeri itu berdekatan dengan Bulukumba yang kaya akan kayu, menyediakan kayu besi yang sangat bertahan dengan beratnya yang tak dapat dipercaya dan berbagai jenis kayu lain.”

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x