Bulukumba yang berbeda di HUT RI ke-78: Ada Lapak Buku, Performance Art hingga Diskusi Agustusan di desa ini

- 10 Agustus 2023, 18:27 WIB
Stage SIAL 17 di lapangan Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
Stage SIAL 17 di lapangan Desa Bontonyeleng, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba. /WartaBulukumba.Com

Baca Juga: SIAL 17: Cara berbeda anak muda Bulukumba merayakan 17 Agustus

Musakkir Basri, salah satu inisiator SIAL 17 dari Rumah Buku, mengungkapkan bahwa perjalanan ini sebagai langkah baru dalam menerapkan seni dan literasi di pelosok desa, memasuki inti masyarakat dengan pesan-pesan kreatif yang mengena.

"SIAL 17 adalah cermin tempat Bulukumba menemukan keberanian pemuda dan pemudi, mengilustrasikan identitas mereka melalui jejak seni yang tak terlupakan. SIAL 17 tidak merusak makna Agustusan, melainkan menciptakan babak baru dalam cerita Desa Bontonyeleng dan lanskap baru untuk Bulukumba," tuturnya kepada WartaBulukumba.Com pada Kamis, 10 Agustus 2023.

Sementara itu Kepala Desa Bontonyeleng, Andi Mauragawali. AS, menyambut SIAL 17 dengan penuh harapan.

"Dengan senyuman gembira, saya menyambut ide-ide kreatif pemuda ini. Ini membawa suasana baru yang mencerahkan masa depan generasi muda di desa kami,""  ujar Opu, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Semarak HUT RI ke-78 di Bulukumba: Mengintip kemeriahan di Desa Batukaropa

Di tengah lapangan Desa Bontonyeleng, SIAL 17 membuka panggung kolaborasi, mengikat benang merah antara individu, komunitas, organisasi, dan instansi pemerintah.

Sebuah ruang di mana seni dan literasi tidak terikat oleh batasan, melainkan mengalir bebas sebagai sumber inspirasi dan semangat. Matriks kegiatan, dari mural artistik hingga pertunjukan seni, membuka jendela pandangan untuk memasuki ruang tak terbatas, saling menukar ide, energi, dan gairah.

SIAL 17 akan berlangsung selama tiga hari, membuka tirai mulai pukul 14.00 hingga 23.30 WITA.

"Seremoni Indonesia Ambil Langkah diharapkan dapat merangsang perhatian terhadap isu-isu sosial, menghadirkan sentuhan sederhana yang menggambarkan cerita desa. Kita tidak hanya berjuang untuk kepentingan pribadi, tetapi juga menghadapi isu-isu besar dan segala tantangannya. SIAL, dengan tema-tema yang jarang ditemui, akan membawa perubahan yang mungkin terlihat sederhana, tetapi tak pernah terpikirkan sebelumnya," harap Musakkir Basri.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x