Butterfly terbang bersama Arunika: Nayla Putri Humairah novelis berbakat siswi SMU 14 Bulukumba

- 7 Agustus 2023, 12:28 WIB
Nayla Putri Humairah bersama kontributor WartaBulukumba.Com, Sri Puswandi dengan dua novel karya Nayla.
Nayla Putri Humairah bersama kontributor WartaBulukumba.Com, Sri Puswandi dengan dua novel karya Nayla. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Bulukumba memiliki novelis remaja yang berbakat, Nayla Putri Humairah yang merekah dengan karya. Orang-orang mengakrabinya dengan panggilan Puput. 

Dari balik cakrawala yang memeluk lembut, pada 30 Oktober 2006, Puput menghirup udara kehidupan dunia untuk pertama kalinya di Dusun Bolongnge, Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. 

Di salah satu  sudut kecil dusun itu, Puput menyingsing bersama matahari di dunia tulis-menulis sejak usia dini. Saat teman-teman seusianya asyik bermain, Puput telah menemukan gairahnya di antara teks dan imajinasi. Kala itu, baru duduk di bangku kelas dua SMP, tetapi semangatnya menulis sudah level bara api.

Baca Juga: Perlawanan terbaru pada kapitalisme oleh penulis Bulukumba dalam buku: 'Suara Ekonomi Menyingkap Modernitas'

Novel 'Butterfly' karya pertama Nayla Putri Humairah/WartaBulukumba.Com
Novel 'Butterfly' karya pertama Nayla Putri Humairah/WartaBulukumba.Com

Novel Pertamanya Terbit Saat Usia 13 Tahun

Tak butuh waktu lama bagi Puput untuk membuktikan bakat luar biasanya. Di usia yang masih muda, 13 tahun, saat masih duduk di Kelas 9 SMP, Puput menghadirkan sebuah novel yang memikat hati banyak pembaca, berjudul "Butterfly."

Puput mengaku, selama ini terinspirasi dari beberapa penulis terkenal, seperti Tere Liye. Buku karya penulis terkenal di Indonesia pun tak luput ia baca, bahkan menjadi koleksi pribadinya.

Hingga akhirnya memutuskan menulis novel pertamanya, Nayla banyak didampingi orang terdekatnya. Alhasil hanya butuh 8 hari untuk menyelesaikan tulisannya.

Baca Juga: In memoriam sastrawan Bulukumba Mochtar Pabottingi dan karyanya dalam ulasan Mahrus Andis

Momen saat Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengapresiasi dan mengundang Nayla  Putri Humairah ke Kantor Bupati pada tahun 2020 silam.
Momen saat Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengapresiasi dan mengundang Nayla Putri Humairah ke Kantor Bupati pada tahun 2020 silam.

Pada tahun 2020 silam, Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengapresiasi dan mengundang Puput ke Kantor Bupati untuk bertemu pada Senin 27 Juli 2020.

Tomy Satria Yulianto, memuji dan salut kepada Puput. Bakat menulisnya yang mulai muncul sejak masih SMP, kata Tomy Satria, harus terus diasah dan didampingi agar mampu menjadi penulis andal dan berkelas serta diperhitungkan di kanca nasional.

 

“Adik Puput, jangan patah semangat. Bakat yang kamu miliki hari ini, harus kamu teruskan. Kita butuh sosok seperti adik Puput. Ke depannya adik Puput kita bantu dalam hal pendampingan,” kata Tomy Satria.

Baca Juga: Inilah karya-karya monumental budayawan dan seniman Bulukumba Drs Muhannis

Novel 'Arunika' karya Nayla Putri Humairah/WartaBulukumba.Com
Novel 'Arunika' karya Nayla Putri Humairah/WartaBulukumba.Com

Sebagai wujud dukungan kepada penulis muda Bulukumba, Tomy mengapresiasi Puput dengan membiayai percetakan novel "Butterfly". Hasil penjualannya, Tomy berharap dapat digunakan untuk Nayla menempuh pendidikannya lebih lanjut. 

Novel Terbaru: "Arunika"

Beranjak ke kelas dua SMU, Puput tak berhenti menulis. Semangatnya kembali  melahirkan sebuah karya yang tak kalah menggugah, berjudul "Arunika", sebuah novel motivasi.

Kontributor WartaBulukumba.Com, Sri Puswandi, berkesempatan mengunjungi Puput di kediamannya pada Senin, 7 Agustus 2023, untuk mendalami kisah di balik gairahnya menulis.

Dengan senyum yang ramah dan mata yang berbinar, Puput berbicara dengan harapan-harapan yang terpancar dari sudut matanya.

Kata Puput, jauh sebelumnya telah banyak menulis, cerpen, hanya saja karena terkendala biaya, akhirnya mengurung niatnya untuk menerbitkannya dalam sebuah buku. Cerpen karangan Puput masih tersimpan rapi. Hingga akhirnya mendapat suppor dari kerabatnya dan memutuskan mencetak novelnya.

"Semoga saya bisa menjadi seorang penulis dan bisa membuat karya-karya tulisan yang bermanfaat," ucapnya penuh harap.

Seperti kupu-kupu yang berusaha mencapai langit, begitu juga Puput, membumikan sayap kecilnya untuk mencapai mimpinya.

Ia tak sendirian, sebab di belahan dunia lain, pasti ada banyak hati yang terhanyut oleh karya-karyanya.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x