Sistem keamanan siber Indonesia sangat lemah, posisi 77 dari 160 negara

- 15 September 2021, 18:04 WIB
Ilustrasi Hacker.
Ilustrasi Hacker. /Gerd Altmann/ Pixabay

China telah memiliki Great Firewall untuk menyaring konten internet. Selain memiliki Great Firewall, China memiliki Great Cannon.

Menurut beberapa peneliti dari Universitas California Berkeley dan Universitas Toronto seperti dilaporkan New York Times, Sabtu 11 April 2021 lalu, sistem Great Cannon setara dengan yang dimiliki National Security Agency (NSA) AS.

Baca Juga: Peretasan dialami 20.000 organisasi AS melalui kelemahan Microsoft

The National Cyber Security Index yang dikembangkan oleh e-Governance Academy Foundation yang bermarkas di Estonia menyebutkan tingkat keamanan siber Indonesia berada di bawah Nigeria dan Uganda.

Di Asia Tenggara, Indonesia bahkan tertinggal jauh dari Singapura dan Malaysia. Dari 160 negara, Indonesia berada pada posisi 77. Sementara Nigeria menempati posisi 51, dan Uganda menempati posisi 57.

Baca Juga: Kebocoran 533 juta data pengguna Facebook, apa yang sebenarnya terjadi?

Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut Indonesia berada di posisi 24 untuk Global Cyber Security Index (GCI).

Indeks keamanan siber nasional (NCSI) sendiri adalah indeks global yang mengukur kesiapan suatu negara dalam mencegah ancaman siber dan menghadapi insiden siber.

Sedangkan GCI adalah referensi terpercaya yang mengukur seberapa besar kontribusi sebuah negara terhadap keamanan siber dunia.

Baca Juga: Bagaimana cara memeriksa akun Anda termasuk dari kebocoran data 533 juta akun Facebook?

Halaman:

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x