Konsep Atlantis berawal dari sini sehingga dihubungkan dengan Situs Gunung Padang

22 September 2023, 06:00 WIB
Situs Gunung Padang /Instagram/@delimakmur

WartaBulukumba.Com - Di planet ini, satu-satunya legenda yang diperdebatkan ribuan tahun sampai hari ini dalam sains adalah Atlantis! Apakah karena di sana Plato sebagai 'penggagas' atau 'pemberi informasi penting', sehingga ilmu pengetahuan terkhusus arkeologi dan sejarah selalu banyak kembali merujuk ke Atlantis ketika ada penemuan penting yang mirip ciri Atlantis? Salah satunya, tentu saja Situs Gunung Padang.

Pulau yang pernah dijelaskan oleh filsuf Yunani Plato dalam karyanya Timaeus dan Critias sekitar tahun 360 SM saat ini dikenal sebagai Atlantis. Meskipun dalam teks aslinya namanya bukan Atlantis, melainkan bentuk tata bahasa dari "Atlas," yang merupakan penguasa pulau tersebut, sejak itu menjadi kebiasaan untuk menyebutnya sebagai Atlantis.

Sebenarnya, pulau ini lebih dikenal sebagai "pulau Atlas" daripada "Atlantis". Dalam Timaeus dan Critias, Atlantis digambarkan sebagai kerajaan Mediterania yang kuat yang telah menaklukkan Mesir sembilan ribu tahun sebelumnya, namun kemudian ditaklukkan oleh orang-orang Athena yang pertama, dan akhirnya hancur oleh bencana. Mulailah konsep Atlantis berasal dari sini.

Baca Juga: Beberapa temuan di Gunung Padang menguatkan teori Atlantis yang hilang di Indonesia

Atlantis adalah Sebuah Negara Makmur

Plato memiliki hubungan dengan Solon, seorang penyair dan reformis sosial ekonomi Athena yang diangkat menjadi hakim kepala Athena pada tahun 594 SM. Saat Solon mengunjungi Mesir, ia mendengar kisah Atlantis dari seorang pendeta Neith, versi Mesir dari dewi Yunani Athena, dan cerita ini kemudian diteruskan melalui keluarga Plato. Ini memberikan kesan bahwa Plato menciptakan legenda Atlantis untuk mendukung cita-cita politiknya dan menghormati leluhurnya.

Plato menjelaskan secara rinci tentang kemegahan Metropolis Atlantis, menunjukkan bahwa Atlantis adalah negara kaya, mungkin karena perdagangan maritim yang makmur.

Royal State, bagian tersisa Atlantis, diperkirakan sebagai dataran persegi panjang yang besar, sekitar 2.000 kali 3.000 stadia (340 kali 230 mil). Kekuasaan Atlantis berpusat pada keluarga kerajaan yang terdiri dari para pangeran, yang semuanya adalah keturunan dari satu nenek moyang, dan mereka bersumpah untuk tidak berperang satu sama lain 

Konsep peradaban Atlantis yang kaya dan kuat yang hancur karena bencana mendadak telah menarik perhatian banyak orang sejak Plato pertama kali menyebutnya dalam tulisannya. Pulau Kreta dan Thera, yang hancur akibat letusan gunung berapi sekitar tahun 1450 SM, mungkin menjadi inspirasi "Benua Hilang" dalam mitos Atlantis, berdasarkan data ilmiah dan arkeologi.

Baca Juga: Selain Atlantis, situs Gunung Padang juga dikaitkan Lemurian dan Sundaland! Inilah hasil-hasil penelitiannya

Keraguan Akademisi 

Plato juga menciptakan cerita untuk mendukung cita-citanya, seperti yang sering dilakukan dalam sejarah. Ada banyak contoh penting di mana penemuan atau keyakinan seseorang dimasukkan ke dalam cerita yang ada, seperti Aeneid dan Orlando Furioso, yang mengadaptasi kisah-kisah terkenal untuk merayakan leluhur mereka. Oleh karena itu, wajar jika ada keraguan mengenai keberadaan Atlantis di antara para akademisi.

Ada berbagai pandangan tentang keberadaan Atlantis, termasuk pandangan bahwa Plato mungkin menciptakannya untuk menjelaskan keyakinannya mengenai pemerintahan yang ideal, dan kemudian menghilangkannya dalam bencana alam. Namun, ada juga sejarah yang menggambarkan hubungan antara Mesir dan Atlantis. dan sejarah Mesir sendiri mencatat asal-usul mereka dari orang-orang luar yang membawa peradaban baru.

Secara keseluruhan, sementara Plato sangat percaya pada keberadaan Atlantis, bukti yang ada tidak dapat memastikan kebenaran ceritanya, dan kisah Atlantis tetap menjadi salah satu misteri dalam sejarah.

Baca Juga: Inilah perspektif dan hasil penelitian ilmiah koneksi antara Atlantis dengan situs Gunung Padang

Misteri Situs Gunung Padang

Penggalian arkeologi yang dilakukan di Situs Gunung Padang, Jawa Barat, telah memunculkan banyak pertanyaan dan spekulasi di kalangan para sejarawan dan peneliti. Banyak yang percaya bahwa situs ini merupakan bagian dari Atlantis yang hilang.

Penggalian arkeologi di situs ini pertama kali dilakukan pada tahun 1914 oleh arkeolog Belanda, Dr. J.M. van Eerde. Dalam penelitiannya, ia menemukan serangkaian struktur batu yang diyakini sebagai kompleks piramida yang amat kuno. Pada awalnya, Situs Gunung Padang hanya dianggap sebagai situs megalitik biasa, tapi penemuan ini menuai kontroversi dan spekulasi seiring berjalannya waktu.

Adanya spekulasi bahwa Situs Gunung Padang adalah bagian dari Atlantis terutama muncul karena kesamaan antara kompleks batu yang ditemukan di situs ini dengan arsitektur Atlantis yang digambarkan oleh Plato.

Baca Juga: Benua Atlantis yang hilang adalah Sundaland? Gunung Padang adalah kuncinya

Menurut Plato, Atlantis memiliki struktur batu yang kompleks dengan kanal-kanal air yang mengalir di sekitarnya. Hal ini mirip dengan apa yang ditemukan di Situs Gunung Padang, di mana terdapat struktur batu yang disusun dengan presisi dan adanya saluran air terbuat dari batu di sekitarnya.

Namun, para arkeolog dan sejarawan yang skeptis menolak klaim bahwa Situs Gunung Padang adalah bagian dari Atlantis. Mereka berargumen bahwa bukti yang ada saat ini belum cukup kuat untuk memastikan hubungan tersebut. Mereka menyebutkan bahwa sesuai dengan dokumen-dokumen sejarah dan berbagai penemuan arkeologi lainnya, Atlantis lebih cenderung berlokasi di wilayah Mediterania.

Terlepas dari kontroversi yang melingkupi Situs Gunung Padang, penting untuk terus meneliti dan menggali lebih dalam tentang sejarah Indonesia. Situs Gunung Padang sendiri memiliki banyak potensi untuk memberikan wawasan berharga mengenai masa lalu Indonesia yang mungkin pernah tidak diketahui. Dalam beberapa dekade terakhir, telah ada upaya kolaborasi antara ahli arkeologi nasional dan internasional untuk menjelajahi lebih dalam tentang situs ini.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan ilmiah, mungkin suatu hari nanti kita akan menemukan jawaban yang akurat tentang kisah Atlantis dan apakah Situs Gunung Padang benar-benar terhubung dengan legenda tersebut.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler