Network
WartaBulukumba.Com - Di bawah cahaya kemilau studio di panggung Metro TV pada hari Ahad, 21 Januari 2024, sebuah peristiwa penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Para calon wakil presiden negara ini akan kembali bertemu, bukan sekedar untuk berdebat, tetapi untuk adu visi dan gagasan seputar tema-tema krusial: "Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat Dan Desa."
Debat Cawapres 2024, akankah berisi penuh adu vis untuk masa depan Indonesia atau justru ada lagi 'baku roasting?'
Perdebatan ini tidak hanya penting dari sudut pandang politik, tetapi juga karena urgensi isu-isu yang akan dibahas. Indonesia, sebuah negara kepulauan megadiversitas, menghadapi tantangan unik dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidupnya. Pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan akan energi dan pangan harus diimbangi dengan pelestarian lingkungan dan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat adat dan desa.
Calon-calon yang akan bertanding dalam debat ini membawa latar belakang dan pengalaman yang beragam. Mereka adalah tokoh-tokoh yang telah lama berkecimpung dalam bidang politik, ekonomi, lingkungan, dan sosial. Masing-masing memiliki pandangan dan strategi yang akan mereka sajikan dalam menyikapi isu-isu tersebut.
Baca Juga: Tanggapi klaim Prabowo, Jusuf Kalla sebut data alutsista bukan rahasia negara
Fokus Debat
Pembangunan Berkelanjutan menjadi salah satu topik yang akan hangat diperdebatkan. Bagaimana Indonesia dapat melanjutkan pertumbuhan ekonominya tanpa merusak lingkungan? Ini adalah pertanyaan kunci yang dihadapi oleh semua calon.
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup juga akan menjadi sorotan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia, memiliki tanggung jawab besar dalam pelestarian alam.
Topik Energi akan berkisar pada bagaimana Indonesia bisa memenuhi kebutuhan energinya secara berkelanjutan. Dengan cadangan fosil yang terbatas, apakah Indonesia siap beralih ke energi terbarukan?
Baca Juga: Wacana Petisi 100 minta pemakzulan Jokowi: Ada tiga syarat untuk mewujudkannya
