Pengamat nilai solusi 3 capres terkait persoalan Laut China Selatan tidak menyentuh akar masalah

- 8 Januari 2024, 12:23 WIB
Ketiga calon presiden memaparkan pendapatnya pada Debat Capres di Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024.
Ketiga calon presiden memaparkan pendapatnya pada Debat Capres di Jakarta, Minggu, 7 Januari 2024. /Youtube/KPU RI/

WartaBulukumba.Com - Dalam cahaya sorot lampu dan tensi yang meninggi, debat capres Pilpres 2024 edisi ketiga yang dihelat KPU RI pada Ahad kemarin, selintas seperti gemuruh ombak ketegangan geopolitik terkait Laut China Selatan. Sangat pas dengan temanya yaitu pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional.

Pengamat hubungan internasional dan dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menimbang solusi yang ditawarkan tiga tokoh yang bersaing untuk kursi kepresidenan.

Pada debat capres edisi ketiga yang digelar di Jakarta pada tanggal 7 Januari 2024, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masing-masing mengungkapkan pandangan mereka terhadap konflik yang menggejolak di Laut China Selatan. Namun, menurut Rezasyah, solusi yang mereka tawarkan terasa kurang mendalam dan tak menyentuh akar masalah.

Baca Juga: UAS dukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024

Kesepakatan sementara, solusi bersama, dan berpatroli

Ganjar Pranowo, dengan semangat diplomasi, berbicara tentang mendorong kesepakatan sementara, menekankan posisi strategis Indonesia, dan mengoptimalkan peran aparat keamanan untuk berpatroli.

"Kesepakatan sementara itu seperti apa? Apakah itu berarti meningkatkan kerja sama militer di ASEAN, atau membuka pintu untuk kerja sama baru di luar blok regional?" kata Teuku Rezasyah, dikutip dari Antara pada Senin, 9 Januari 2024.

Sementara itu, Anies Baswedan, dengan pandangan yang lebih luas, mengusulkan agar Indonesia memimpin ASEAN untuk menemukan solusi bersama.

Baca Juga: Ngopi sejenak di Kedai Kopi Litera: Muhammad Ihsan, Ilhamsyah, 'politik cinta' dan 'parlemen santri'

Namun, Rezasyah merasa bahwa Anies tidak cukup menjelaskan bagaimana ASEAN, yang sudah memiliki forum pertahanan seperti ADMM dan pertemuan kepala staf pertahanan negara anggota, dapat memperkuat kerja sama pertahanannya.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x