Refly Harun mengaku dirinya justru khawatir dengan terorisme yang berasal dari negara

- 1 Mei 2021, 12:58 WIB
Ilustrasi Munarman SH, pengacara Habib Rizieq Shihab, dan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI).
Ilustrasi Munarman SH, pengacara Habib Rizieq Shihab, dan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI). /Dok. Hallo Media/M. Rifa'i Azhari

"Toh faktanya adalah tetap saja ditangkap dan diadili, termasuk Syahganda Nainggolan yang dituntut luar biasa enam tahun oleh JPU tapi divonis 10 bulan, disparitas yang terlalu tinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Tsunami Covid-19, masjid di India berubah menjadi rumah sakit darurat

"Mungkin saja, secara tidak sadar bahwa pendukung-pendukung pemerintahan Presiden Jokowi itu menganggap tidak benar ada Islamofobia di dalam ring pemerintahan atau kekuasaan, hanya segelintir orang," sambungnya.

Refly mengingatkan, cara-cara seperti itu justru akan membesarkan dan membenarkan adanya Islamofobia di Indonesia.

"Apalagi misalnya gaya atau tindakan pendukung Presiden Jokowi yang jelas-jelas seperti berpesta dengan penangkapan Munarman ini," katanya.

Baca Juga: Mumi hamil 2000 tahun ini kejutkan ilmuwan

"Saya lihat misalnya di sebuah kanal YouTube mengirimkan karangan bunga ke Mabes Polri, mengucapkan selamat kepada polisi. Saya ingat ucapan-ucapan selamat itu pula yang memenuhi Polda Metro Jaya ketika menembak mati enam laskar FPI," kata Refly, menambahkan.

Seolah-olah ada tren bangsa Indonesia begitu senangnya melihat ada orang yang dibunuh dan ditangkap.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Kanal YouTube @ReflyHarun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x