Mengenal lebih dekat Zaky: Santri penghafal Alquran salah satu wakil Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023

- 5 Agustus 2023, 13:23 WIB
Mengenal lebih dekat sosok Zaky, remaja Bulukumba ke Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan
Mengenal lebih dekat sosok Zaky, remaja Bulukumba ke Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Musim semi berlalu, dan kini musim panas namun manis kini merengkuh Negeri Ginseng. Remaja Bulukumba, Zaky Banil Ikhwan saat ini sudah berada di Korea Selatan.

Suhu musim panas di Korea Selatan bisa mencapai 40 derajat celcius! Namun tak menyurutkan semangat remaja Bulukumba yang juga hafidz Al Quran 30 juz ini. 

Zaky, sapaan akrabnya, terpilih mewakili sekolahnya di Kabupaten Sinjai. Dia salah satu di antara 1700 Pramuka mewakili Indonesia ke Jambore Pramuka Dunia 2023.

Baca Juga: Beasiswa Unggulan Kemdikbud 2023: Link download Buku Panduan Pendaftaran

Jambore Pramuka Dunia atau World Scout Jamboree akan berlangsung pada tanggal 1 Agustus sampai 12 Agustus 2023. Tahun ini merupakan peringatan Jambore Pramuka Dunia yang ke-25 tahun. Acara perayaannya tahun ini digelar di Korea Selatan.

Ayah Zaky, Ustadz Ikhwan Bahar, dalam bincang-bincang dengan WartaBulukumba.Com, mengungkapkan pesannya kepada Zaky Banil Ikhwan.

"Jambore Pramuka Dunia adalah kesempatan yang luar biasa untuk bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara, mengenal budaya mereka, dan memperluas wawasan. Semoga Zaky dapat menikmati setiap momen di Korea Selatan. Tetap menjaga disiplin, akhlak yang baik, menjaga kewajiban shalat, dan senantiasa mengaji. Semoga perjalanan ini membuka pintu kebahagiaan dan kesuksesan di masa depan. Selamat menjelajahi dunia dan belajar hal-hal baru!" tutur Ustadz Ikhwan Bahar pada Sabtu, 5 Agustus 2023.

Baca Juga: Jenis dan jadwal Beasiswa Unggulan Kemdikbud: Terbuka kesempatan buat disabilitas

Berada di Korea Selatan tentu saja akan memberikan pengalaman yang berharga. Selain memperbanyak sahabat, mengenal adat budaya negara lain akan membuka pikiran dan memperkaya pemahaman tentang keanekaragaman dunia ini.

"Mengambil yang baik dan mengabaikan yang buruk adalah nasehat yang bijaksana. Ini adalah cara yang baik untuk belajar dari pengalaman orang lain tanpa menyalahkan atau menilai budaya mereka dengan standar kita sendiri," ungkap muballigh yang juga  Ketua Majelis Dai Muda Bulukumba (MDM) ini.

Zaky Banil Ikhwan

Suara merdu, fasih bacaan ayat-ayat suci Al Quran, hingga tutur bahasa yang terstruktur sangat komplit melekat pada sosok milenial Bulukumba ini.

Baca Juga: Mengintip kreativitas guru di Bulukumba: Belajar dan bermain di Kelas III SDN 58 Tanete

Wajah dan gerak geriknya nyaris secara keseluruhan mirip dengan sang ayah, seorang dai terkenal di Kabupaten Bulukumba. 

Zaky Banil Ikhwan pertama kali menghirup udara kehidupan dunia di Bulukumba pada 15 November 2007.

Remaja berumur 16 tahun ini adalah anak semata wayang dari pasangan Ikhwan Bahar dan Musfira Aris dan sedang menempuh pendidikan di Pesantren Tahfidzul Quran Darul Istiqamah Lappa'e Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan.

Tamat menghafal Al Quran 30 juz pada tahun 2022 lalu dan menjadi peserta Jambore Nasional ke XI 2022 di Cibubur Jakarta mewakili Bulukumba bersama 17 peserta lainnya dari Kwarcab Bulukumba

Mendapat hadiah Umrah pada akhir tahun 2022 lalu dari bapaknya usai menamatkan hafalan Al Quran 30 juz.

Baca Juga: Merawat kebersamaan ala SD 58 Tanete Bulukumba: Tradisi makan bersama saat jam istirahat

Ia bahkan telah mampu mengambil peran sebagai khatib dan imam dalam sholat Ied di salah satu masjid di Bulukumba pada Idul Fitri 1444 Hijriah lalu. 

Santri Pesantren Tahfidzul Quran Darul Istiqamah Lappa'e Kabupaten Sinjai ini anak tunggal dari pasangan Ustadz Ikhwan Bahar dan Musfira Aris. 

Zaky juga merupakan keponakan dari Izza atau Izzatul Musyarrifah Bahar, mantan dai cilik nasional asal Kabupaten Bulukumba. Pada tahun 2006, Izza berhasil meraih juara VI dari seluruh peserta se-Indonesia pada ajang Pildacil yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta nasional, LaTivi (sekarang TVOne).

Baca Juga: Serunya ice breaking di SD 175 Bulo-Bulo Bulukumba: Permainan warna edukasi untuk siswa Kelas 1

 

Sejarah Jambore Pramuka Dunia

Jamborea Pramuka Dunia dimulai dari ide sederhana seorang lelaki berjiwa petualang, Robert Baden-Powell, yang meniti jejak berani melintasi padang gurun kepanduan. Sebagai Bapak Pandu Dunia, ia membayangkan sebuah acara epik yang akan merangkul jalinan Pramuka dari segala penjuru bumi.

Dan begitulah, di tahun 1920 di Olympia London, Inggris, ketika jalinan itu diikat dalam perhelatan pertama Jambore Pramuka Dunia. Seolah-olah alam semesta sendiri menghadirkan keajaiban, 8.000 Pramuka dari 34 negara berdatangan untuk merayakan ikatan kepanduan yang monumental.

Sejak saat itu, setiap empat tahun menjadi ritme bagi Jambore Pramuka Dunia, sebuah perhelatan yang mengalun seiring nafas planet biru kita. Dalam setiap edisi, panggung dunia menjadi giliran bagi berbagai negara untuk berdansa menghiasi acara spektakuler ini.

Baca Juga: Serunya membuka kegembiraan dengan ice breaking untuk anak-anak SD! SImak 4 permainan ini

Jambore Pramuka Dunia 2023

Tahun 2023 memanggil seluruh prajurit muda mengikuti Jambore Kepanduan Dunia ke-25 di SaeManGeum, Jeollabuk-do, Republik Korea Selatan.

Di sana, matahari bersinar cerah menyambut ribuan Pramuka yang datang berkumpul dari berbagai penjuru dunia.

"Gambarlah Impianmu," itulah tema yang menghiasi layar imajinasi. Seperti pena yang mencorat-coret kanvas, tema ini mengajak anak muda menggoreskan impian-impian mereka dalam alunan langit Jambore yang damai. Di lingkungan yang aman, inklusif, dan berkelanjutan, peluang-peluang bermekaran bagai bunga di padang gurun. Impian-impian itu tumbuh subur, ditiup angin Pramuka yang menghembuskan semangat tak kenal lelah.

Dan begitu matahari kembali bersembunyi di balik cakrawala, semangat Jambore tak akan padam. Sepuluh hari yang terasa secepat kilatan cahaya, namun kenangan itu niscaya tetap membekas di sanubari. Tidak sekadar festival, tetapi perwujudan impian-impian yang terpatri dalam jiwa para prajurit muda.

Dalam gemuruh sorak sorai, mereka menorehkan sejarah dengan catatan kepanduan. Saling berjabat tangan, berjanji untuk bertemu kembali di benua-benua lain, di Jambore-Jambore mendatang.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x