Puncak musim kemarau di Indonesia pada 2024: 61 persen di bawah normal

- 4 April 2024, 02:39 WIB
Ilustrasi kemarau.
Ilustrasi kemarau. /Pixabay/Fitschen /

Dalam konferensi pers yang diadakan di Kantor BMKG di Kemayoran, Jakarta pada tanggal 15 Maret 2024.

"Berdasarkan perbandingan dengan rata-rata klimatologis periode 1991-2020, awal musim kemarau di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mengalami penundaan di 282 Zona Musim (ZOM) atau 40%, sama di 175 ZOM atau 25%, dan lebih awal di 105 ZOM atau 15%," urai Dwikorita Karnawati, dikutip dari laman Bmkg.go.id.

Ia menambahkan bahwa area dengan prediksi penundaan awal musim kemarau meliputi sebagian Sumatra Utara, Riau, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagian Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan sebagian Maluku.

Baca Juga: 58 Tahun Pikiran Rakyat: Tetap jadi bagian penyulut api perubahan

Ada wilayah di bawah normal

Dia juga mencatat bahwa, dibandingkan dengan rata-rata klimatologis, musim kemarau 2024 secara umum diprediksi akan normal atau di atas normal, dengan 359 ZOM (51,36%) dan 279 ZOM (39,91%) masing-masing. Akan tetapi, ada 61 ZOM (8,73%) yang diprediksi akan mengalami musim kemarau di bawah normal.

Wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau di bawah normal termasuk sebagian kecil Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan sebagian Sulawesi, serta wilayah lain.

Di sisi lain, wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau di atas normal termasuk sebagian kecil pesisir selatan Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, sebagian Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, dan sebagian besar Papua Selatan.

Dwikorita juga menyinggung bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, sebanyak 317 ZOM (45,61%), akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024, mencakup sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Papua.

Sementara itu, beberapa wilayah akan mengalami puncak pada Juli 2024 dan September 2024.

Fenomena El Nino

Menanggapi fenomena El Niño, Dwikorita menginformasikan bahwa hingga awal Maret 2024, pemantauan menunjukkan bahwa El Niño moderat masih berlangsung dengan indeks 1,59, tetapi diperkirakan akan bergerak menuju kondisi netral pada Mei hingga Juli 2024.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah