Ngeri! Macan tutul meneror warga Dusun Sindang di Ciamis

- 11 September 2023, 11:34 WIB
Macan tutul yang sempat terekam kamera warga Cikupa Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis.
Macan tutul yang sempat terekam kamera warga Cikupa Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis. /kabar-ciamis.com

WartaBulukumba.Com - Raja hutan itu menyelinap dalam gelap, lalu menghilang di balik semak belukar. Dalam sebuah jepretan ponsel yang sempat dilakukan seorang warga Ciamis, seekor macan tutul terlihat sedang mengasah kukunya ke sebuah batang pohon. Tampak jelas bulunya yang cokelat dengan bercak-bercak hitam. 

Setiap langkah macan tutul tentu saja penuh keangkeran, otot-otot yang kuat menggebrak, menggambarkan esensi hutan yang tak terjangkau. Ia adalah pencipta legenda di balik rimba yang gelap dan rahasia dan telah meresahkan warga Dusun Sindang Wangi Blok RT 5 RW 3, Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis.

Kehadiran macan tutul membuat warga merasakan ketegangan yang luar biasa. Sudah dua hari berturut-turut, kehadiran makhluk raja hutan itu membuat panik.

Baca Juga: Geger! Media asing ungkap dokumen CIA rancang 'revolusi warna' di Indonesia

Dikutip dari Kabarciamis.Pikiran-Rakyat.com pada Senin, 11 September 2023, menurut Kosasihi, warga setempat dalam dua malam berturut-turut hewan peliharaan dan ternak ayam milik warga Dusun Cikupa dimangsa.

“Malam Sabtu dan Minggu warga sudah kehilangan ayam dan anjing karena dimangsa macan tutul itu,” katanya

Kosasih menuturkan, bahwa ada salah satu warganya yang melihat langsung bahkan sempat mengambil fotonya dengan mengunakan ponsel miliknya, macan tutul tersebut sedang mengasah kukunya ke pohon.

“Selain sempat ada warga yang sempat mengambil foto macan tutul itu, juga istri Pak Dani melihat sendiri macan tutul itu sedang menerkam seekor anjing peliharaan. Kebuasan macan tutul yang sedang menerkam anjing dilihat langsung dari dalam rumah,” ungkapnya.

Baca Juga: Polusi udara kian menggila: KLHK beri sanksi tegas pada 11 perusahaan

Kosasih menuturkan, bahwa ada salah satu warganya yang melihat langsung bahkan sempat mengambil fotonya dengan mengunakan ponsel miliknya, macan tutul tersebut sedang mengasah kukunya ke pohon.

“Selain sempat ada warga yang sempat mengambil foto macan tutul itu, juga istri Pak Dani melihat sendiri macan tutul itu sedang menerkam seekor anjing peliharaan. Kebuasan macan tutul yang sedang menerkam anjing dilihat langsung dari dalam rumah,” ucapnya.

Secara fisik, macan tutul ini merupakan makhluk yang mengesankan. Dikenal dengan bercak-bercak besar yang menutupi bulunya, ia merupakan penjaga alam liar yang kokoh dan perkasa. Penduduk lokal menyebutnya sebagai "raja hutan" dengan alasan yang jelas, mengingat dominasinya dalam ekosistem hutan.

Macan tutul bisa hidup berdampingan dengan manusia

Ada fakta menarik macan tutul bisa hidup berdampingan dengan manusia!

Salah satunya di Desa Bera di India Utara, warga malah hidup bersama secara damai dengan kucing yang anggun itu.

Dalam laporan BBC News pada 14 Mei 2022, di sudut wilayah Rajasthan India yang terpencil, sekelompok masyarakat menjalani kehidupan bersama yang damai dengan macan tutul.

Mereka adalah Rabaris, komunitas penggembala semi-nomaden yang bermigrasi ke India dari Iran lebih dari satu milenium lalu.

Diperkirakan terdapat sekitar 60 macan tutul, bersama dengan hyena, rubah gurun, babi hutan, antelop, dan hewan kecil lainnya, hidup bebas tanpa ancaman di tanah ini.

Kucing besar yang berkeliaran bebas ini dikenal dengan nama macan tutul Jawai, dinamai sesuai nama bendungan yang dibangun di Sungai Jawai pada tahun 1957.

Mengenal karakteristik macan tutul

Mengutip penjelasan dari laman resmi Taman Nasional Meru Betiri di Merubetiri.id, macan tutul terdiri atas sembilan sub-spesies yaitu Panthera pardus delacouri (Macan Tutul Indochina), Panthera pardus fusca (Macan Tutul India) ,Panthera pardus japonensis (Macan Tutul China utara), Panthera pardus kotiya (Macan Tutul Sri lanka), Panthera pardus melas (Macan Tutul Jawa ), Panthera pardus nimr (Macan Tutul semenanjung Arab), Panthera pardus orientalis  (Macan Tutul amur), Panthera pardus pardus  (Macan Tutul Afrika), Panthera pardus saxicolor  (Macan Tutul Kaukasus, Macan Tutul Asia Tengah, Macan Tutul Persia).

Macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) merupakan sub spesies Macan tutul yang sebarannya sangat terbatas, hanya di Pulau Jawa, Kangean, Nusa Kambangan dan Pulau Sempu.

Macan tutul jawa merupakan satwa yang dilindungi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, termasuk dalam Redlist IUCN (International Union for Conservation of Nature and Natural Resources) dengan kategori Critically Endangered dan termasuk dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in En-dangered Species of Wild Fauna and Flora).

Setelah Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah, Macan tutul memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan di Pulau Jawa, sehingga merupakan spesies kunci (keystone species).

Populasi macan tutul di Pulau Jawa belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan terus menurun dan penyebarannya diperkirakan terus menyempit akibat fragmentasi hutan. Santiapillai & Ramono (1992) dalam Sakaguchi (2003) menduga jumlah total populasi macan tutul di kawasan konservasi di Pulau Jawa sekitar 350 – 700 ekor.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah