Sementara itu, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Jawa Barat Iwan Hermawan mengatakan, buku tersebut beredar dengan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Saat buku beredar pada 2018, alamat situs yang tertera dalam buku itu memang berisi tentang kebudayaan Sunda.
Namun, saat ini, situs tersebut telah berubah menjadi situs pornografi.
Baca Juga: Harus siap! Ini kabar buruk soal Ekonomi Indonesia
Oleh karena itu, Iwan mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs yang tertera dalam buku Sosiologi itu.
Kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan meminta berhati-hati dalam mengizinkan buku yang akan dibaca oleh siswa.
"Kepada penulis buku, saya harap berhati-hati, jangab gunakan situs tidak jelas. Gunakan situs pemerintah atau wikipedia (sebagai rujukan dalam buku)," ucap Iwan.
Baca Juga: Kominfo resmi blokir TikTok Cash
Dikatakan Iwan, buku Sosiologi itu sudah menyebar di beberapa SMA di Jawa Barat. Beberapa sekolah membeli dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, akan mengecek kebenaran hadirnya situs pornografi dalam buku Sosiologi siswa SMA di Jawa Barat.