Update tragedi Liga 1 BRI di Stadion Kanjuruhan, polisi sibak penyebab tewasnya 127 suporter

2 Oktober 2022, 11:44 WIB
Imbas dari Kerusuhan Suporter, PSSI Larang Arema FC Jadi Tuan Rumah di Sisa BRI Liga 1 Musim 2022/2023 /Twitter/@TheInsiderPaper/

WartaBulukumba - Ratusan nyawa melayang, rumput Stadion Kanjuruhan di Malang dinodai darah sejumlah suporter. 

Sebanyak 127 orang tewas dalam tragedi kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pasca pertandingan Liga 1 BRI yang menggelar laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Selain ratusan tewas, 180 orang lainnya saat inii masih dalam perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Suporter ini ceritakan kronologi insiden Stadion Kanjuruhan, aparat tembaki penonton dengan gas air mata

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan penyebab banyaknya jumlah korban yang tewas  saat kerusuhan.

"Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," ujar Nico Afinta, dikutip dari PMJ News pada Ahad, 2 Oktober 2022.

Jenderal bintang dua ini juga menambahkan untuk 180 orang yang menjadi korban luka kini telah dilakukan perawatan. Mereka kini telah dievakuasi di beberapa rumah sakit.

Baca Juga: Sebanyak 15 gadis cantik di Bulukumba menjadi Duta Porprov Sulsel 2022

"Tim medis dan tim gabungan ini melakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion, kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," terangnya.

Diberitakan seberlumnya, kerusuhan suporter pecah di Stadion Kanjuruhan Malang seusai laga derby yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Akubat peristiwa ini 127 orang meninggal dunia, termasuk dua anggota polisi.

"(Akibat kerusuhan itu) telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta.

Baca Juga: Pengguna medsos di Indonesia 191 juta orang, MUI Sulsel ajak muballigh gencarkan dakwah digital

Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.

Dia menambahkan, hingga saat ini setidaknya terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler