Network
WartaBulukumba - Ruang-ruang publik hari ini adalah wilayah tanpa sekat lantaran penggunaan internet terutama medsos yang mewarnai nyaris seluruh lini sosial.
Ruang-ruang baru dan segar pun bermunculan sejak beberapa tahun terakhir seperti bisnis online, pekerjaan berbasis digital hingga wilayah dakwah digital.
Data mencengangkan dari Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebutkan, per Januari 2022, total populasi jumlah penduduk Indonesia lebih dari 275 juta.
Baca Juga: Tokoh literasi Sulawesi Selatan ajak masyarakat menulis bersama dalam buku 'Obituari Usdar Nawawi'
Dari jumlah tersebut, sebanyak kurang lebih 210 juta orang atau 77 persen sudah aktif menggunakan internet.
Dari 210 juta orang pengguna internet tersebut, sebanyak 191 juta orang aktif di media social seperti Facebook, WhatsApp (WA), Instagram, Telegram, dan lain-lain.
“Kita sekarang sudah berada di era informasi, era internet, era media sosial, maka dakwah pun harus masuk ke internet, harus masuk ke media sosial. Para da’i, para muballigh harus paham dunia internet, dunia medsos, dan harus masuk berdakwah di sana melalui dakwah digital,” kata Anggota Komisi Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulsel, Asnawin Aminuddin.
Ajakan itu ia sampaikan saat membawakan materi “Digitalisasi Dakwah” pada Refresing Muballigh dan membentuk Komite Dakwah Khusus (KDK) yang diadakan MUI Kabupaten Pangkep, di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Pangkep, pada Kamis, 29 September 2022.
