WartaBulukumba - Hingga hari ini, gunung yang tegak kokoh di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah 'meludah' dengan awan panas guguran.
Jangkauan awan panas Gunung Merapi yang sedang dalam fase ekstrusi ini sejauh dua kilometer ke arah barat daya pada Sabtu pukul 7.40 WIB.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mempublikasikan bahwa Gunung Merapi mengalami lonjakan guguran dan awan panas sejak 6 Agustus 2021.
Melalui konferensi pers virtual, Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida, Jumat, 13 Agustus 2021, mengatakan, Gunung Merapi telah 28 kali meluncurkan awan panas.
Jarak luncurannya terjauh 3 kilometer dan 252 kali menggugurkan lava dalam satu pekan terakhir.
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo 60 mm dan durasi 158 detik," kata Hanik.
Baca Juga: Phinisi East Kingdom rilis single pembakar semangat HUT Kemerdekaan RI ke-76
Ia menguraikan, Gunung Merapi terus mengeluarkan awan panas dengan jarak 1.7 kilometer hingga Jumat malam.
Selain itu, menurut Hanik, hal ini terjadi karena Merapi telah memasuki fase ekstrusi atau keluarnya magma.
"Ini yang kita harus hati-hati dalam artian awan panas masih mengancam ke daerah-daerah yang potensi bahayanya mencapai 5 kilometer (dari puncak)," kata Hanik.
Baca Juga: 3 poin pernyataan komitmen bersama Kepala Daerah se-Sulsel dalam LKPD
Meski demikian, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Level 3 atau ‘Siaga’ sejak 5 November 2020.
BPPTKG menilai aktivitas Gunung Merapi sejauh ini belum menimbulkan dampak yang signifikan pada pemukiman warga sekitar.
Namun, dia menyebut guguran awan panas sejauh ini menimbulkan hujan abu tipis di sejumlah desa di sekitar gunung tersebut.
Baca Juga: Sertifikat vaksinasi tidak muncul di PeduliLindungi? Ini solusinya
BPPTKG mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas pada daerah rawan di sekitar Gunung Merapi.
Apalagi Hanik mengatakan, masih ada aktivitas penambangan pasir pada lokasi yang berjarak hanya 4 kilometer, sedangkan potensi bahaya dari aktivitas Merapi dapat menjangkau hingga jarak 5 kilometer.
"Kami harap masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam alur sungai karena sangat berpotensi bahaya. Kecepatan awan panas Merapi ini bisa sampai 100 kilometer per jam," tutur Hanik.
Baca Juga: Insiden berdarah penembakan Plymouth di Inggris tewaskan seorang anak
Luncuran guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diprediksi bisa menjangkau wilayah sektor selatan-barat daya di Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Manakala terjadi letusan, material vulkanik Gunung Merapi bergerak sejauh radius tiga kilometer.
Disclaimer: artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-rakyat.com berjudul "Merapi Masuki Fase Ekstrusi, Tanda Bahaya Awan Panas Mengancam Warga".***