Dua gerhana dalam Ramadhan 1445 Hijriah dan dalil-dalil kuat kemunculan Imam Mahdi

- 19 Maret 2024, 04:52 WIB
Dua gerhana dalam Ramadhan 1445 Hijriah dan dalil kemunculan Imam Mahdi
Dua gerhana dalam Ramadhan 1445 Hijriah dan dalil kemunculan Imam Mahdi /Unsplash/Justin Dickey

Ada banyak dalil kuat berupa hadits shahih tentang kemunculan Imam Mahdi dan peran besarnya di akhir zaman. 

Ummu Salamah RA, berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Imam Mahdi itu dari keluargaku dari keturunan anak Fatimah.” (Sunan Abu Dawud Kitab Al-Fitan wal-Malahim. Bab Dzikru al-Mahdi, Ibn Majah, Al Hakim dan At Thabra).

Haditsh lainnya, Abu Sai’id al-Khudriy RA berkata: Rasulullah SAW, bersabda: ”Imam Mahdi dari keluargaku, lebar dahinya, mancung hidung-nya, pada masanya dunia penuh keadilan dan kedamaian serta kejujuran, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kezaliman dan kemaksiatan, ia akan menjadi khalifah dimuka bumi selama tujuh tahun.” (HR. Abu Dawud, Kitab al-Fitan wal-Malahim. Bab Dzikru al- Mahdiy).

Dalam perspektif yang melalui kajian berdasarkan metodologi ilmiah, kita juga bisa menelusuri pengetahuan penting ini, salah satunya dalam buku "Imam Mahdi: dari proses gerakan hingga era kebangkitan" yang ditulis Prof. Ali al-Kurani, diterbitkan tahun 2004 oleh penerbit Misbah.

Baca Juga: Isyarat penting Rasulullah SAW tentang Imam Mahdi: Memperoleh petunjuk lewat mimpi

Gerhana matahari dan bulan (1981 dan 1982)

Jika merujuk pada dalil-dalil tentang tanda kemunculan Imam Mahdi dengan berdasarkan gerhana, maka sudah ada beberapa peristiwa yang telah terjadi.

“Sebelum kemunculan Imam Mahdi, akan berlaku secara berturut-turut dua gerhana pada bulan Ramadhan.” (Ibn Hajar Al haitami, Al Qaul Al Mukhtasar fi ‘alamat Al mahdi Al Muntazar).

“Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi.” (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi).

“Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang, bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan.” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aym dalam al-Fitan)

“Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya.” (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, halaman 37).

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah