Menemukan Atlantis yang hilang di situs Gunung Padang: Ada penjelasan menarik dalam dua buku kuno karya Plato

- 8 Juli 2023, 21:15 WIB
Sebuah koin kuno dan pecahan keramik kuno ditemukan di situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat
Sebuah koin kuno dan pecahan keramik kuno ditemukan di situs Gunung Padang Cianjur Jawa Barat /Kabar Cirebon/Youtube Angelick Vaulina/Youtube Kehidupan Misteri

"Di tengah-tengah pulau tersebut terdapat dataran yang dianggap sebagai yang terbaik dan memiliki tanah yang subur. Di sana, terdapat sebuah gunung yang tidak terlalu tinggi di setiap sisinya. Di gunung tersebut tinggal seorang pria bernama Evenor, yang memiliki seorang istri bernama Leucippe. Mereka memiliki seorang putri bernama Cleito. Setelah Cleito dewasa,ayah dan ibunya meninggal dunia. Poseidon jatuh cinta pada Cleito dan berhubungan dengannya," penjelasan tersebut terdapat dalam buku Critias.

Karakteristik tanah Atlantis yang digambarkan dalam buku Critias sangatlah menakjubkan.

"Poseidon kemudian membagi tanah di sekitar bukit tempat tinggal Cleito sehingga bukit tersebut terpisah dari dataran lainnya. Sekarang, bukit tersebut dikelilingi oleh lingkaran laut. Poseidon membuat dua daratan seperti ini sehingga jumlahnya menjadi dua daratan yang dikelilingi oleh tiga wilayah perairan."

"Masing-masing daratan memiliki lingkaran yang berjarak sama dari pusat pulau tersebut. Sehingga tidak ada orang atau kapal yang bisa mencapai pulau tersebut. Poseidon juga membuat dua mata air di tengah pulau, satu air hangat dan satu air dingin. Ia juga membuat berbagai macam tanaman tumbuh subur di pulau tersebut," deskripsi ini terdapat dalam buku Critias.

Penjelasan lainnya dalam dua literatur kuno itu adalah bahwa masyarakat Atlantis memiliki struktur sosial yang beragam. Pada masa itu, wilayah Atlantis dihuni oleh berbagai kelas masyarakat. Terdapat tukang batu, tukang kayu, suami-suami, dan para prajurit. Bagi para prajurit, mereka memiliki wilayah sendiri dan semua kebutuhan hidup dan pendidikan mereka dipenuhi dengan berlimpah.

Mereka tidak pernah menganggap kepemilikan mereka sebagai milik pribadi, melainkan sebagai kepemilikan bersama. Mereka juga tidak pernah menuntut lebih banyak makanan dari yang mereka butuhkan. Para prajurit tinggal di sekitar kuil Athena dan Hephaestus di puncak bukit. Mereka membangun pagar untuk melindungi tempat tersebut.

Di sebelah utara, mereka membangun ruang makan untuk musim dingin dan bangunan-bangunan umum. Mereka tidak memuja emas dan perak, karena bagi mereka, itu tidak berguna. Mereka membangun rumah sederhana di mana anak-anak mereka dapat tumbuh dan berkembang.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x