Ammatoa Kajang di Bulukumba sudah mempraktikkan demokrasi Pancasila jauh sebelum NKRI berdiri

- 3 Januari 2023, 14:14 WIB
Wisata Kawasan Adat Ammatoa ramai pengungjung.*
Wisata Kawasan Adat Ammatoa ramai pengungjung.* /Nurfathana S/WartaBulukumba/Nurfathana S

Kala itu Anis Kurniawan dan rombongan sebenarnya tidak ingin ikut serta dalam sebuah forum kecil menyerupai diskusi-diskusi akademis.

Tetapi saat tiba di depan rumah adat, Ammatoa yang kebetulan turun dari rumah langsung mempersilahkan rombongan kecil itu naik dan bergabung di tengah borong-borong.

Dua belah pihak yang bersengketa tanah silih berganti menyampaikan pendapat. Kasus tanah tersebut melibatkan seorang warga bernama Sangkala dengan sepupunya bernama Tambara.

Baca Juga: Pancasila sudah ada di Bulukumba ribuan tahun silam dalam tradisi demokrasi Ammatoa Kajang

Keduanya warga Desa Sapanang. Konflik antar keluarga tersebut sebenarnya sudah berjalan lama dan telah dimediasi di tingkat RT, Dusun dan Kepala Desa.

Seperti biasa, kata Sengka salah seorang warga yang hadir, persoalan-persoalan warga harus melewati dulu penyelesaian dari tingkat bawah.

Jika ternyata belum menemukan kesepakatan ke tingkat desa, maka pihak yang bersengketa akan memperhadapkan duduk persoalan pada sang pemimpin adat Ammatoa.

Baca Juga: Mengenal pola hidup unik Ammatoa Kajang di Kabupaten Bulukumba Sulsel

Meski diskusi berjalan alot, kedua belah pihak sangat menghormati prinsip musyawarah mufakat.

Semua pihak optimis bisa menemukan jalan keluar yang berimbang dan adil. Ammatoa sangat memperhatikan detail pernyataan-pernyataan yang muncul dari kedua belah pihak, termasuk dari Kepala Desa atau Galla’ Sapa’.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x