Semasa kecilnya di Kajang Bulukumba Imam Besar Masjid Al Hikmah New York 'hobi berkelahi'

- 7 Mei 2022, 06:00 WIB
Semasa kecilnya di Kajang Bulukumba Imam Besar Masjid Al Hikmah New York 'hobi berkelahi'
Semasa kecilnya di Kajang Bulukumba Imam Besar Masjid Al Hikmah New York 'hobi berkelahi' /Instagram.com/ @imamshamsiali2/

Dalam kapasitasnya sebagai tokoh Muslim yang didengar, Shamsi Ali memiliki hubungan dekat dengan para petinggi kota, termasuk Michel Bloomberg, Walikota New York, yang billioner.

Dia juga menjadi pelatih budaya Islam di kepolisian New York, pertama dalam sejarah kota New York. Bahkan Shamsi Ali adalah Muslim pertama yang tampil membacakan doa dalam salah satu acara pembukaan sidang DPRD kota New York beberapa waktu lalu.  

Shamsi pernah menimba ilmu agama Islam di Pesantren Muhammadiyah “Darul-Arqam”, Gombara Makassar. Pemuda kelahiran Kajang, Bulukumba, itu adalah anak petani yang tumbuh laiknya anak kampung kebanyakan. Shamsi Ali dilahirkan di kalangan petani. Kedua orangtuanya minus pendidikan memadai.

Baca Juga: Tahukah Anda? Inilah manusia Bulukumba pertama yang menulis novel

"Saya lahir di Kajang. Ayah saya petani biasa.Bahasa Indonesia saja tidak bisa.Saya suka berkelahi waktu SD. Tangan saya pernah patah. Orangtua saya bingung dengan perilaku saya. Mau jadi apa saya kalau kelakuan seperti ini," katanya.

Karena bingung dengan sikap kenakalan Shamsi, petani Kajang itu memutuskan “memenjarakan” anaknya di Pesantren Gombara, Makassar.

Kebetulan kakaknya ketika itu  sedang menempuh pendidikan di Makassar. Dari informasi kakaknya itu, orangtua Shamsi memutuskan agar dia masuk di pesantren yang menurut istilah sebagian orang sebagai "penjara suci".

Baca Juga: Aktor dan penyair Bulukumba Aspar Paturusi, setitik dari segelintir penakluk Ibu Kota

Bakat berkelahi yang masih melekat pada Shamsi kini mendapat saluran yang positif.Ia kemudian mengikuti latihan pencak silat Tapak Suci. Bakat inilah yang membawanya menjadi juara 2 nasional pada kejuaraan pencak silat antar perguruan tinggi di bandung tahun 1995.  

Berawal dari hobi "berkelahi" di Tapak Suci ini ia kelak mendapat gelar Doktor HC di Unisba. Setelah menyelesaikan studi di Pondok Pesantren Darum Arqam Gombara, Makassar, Shamsi Ali mengabdi di pesantren untuk mengajar beberapa bulan.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x