WartaBulukumba - Planet Bumi sejauh ini masih merupakan satu-satunya hunian ideal bagi homo sapiens, globalisasi telah menjadikannya semakin kecil.
Dalam ruang kecil itu hanya ada satu pagar yakni garis imajiner geografi. Kita menyebutnya sebagai tapal batas. Selebihnya adalah 'no border' atau tanpa garis pembeda dan pembatas.
Kata globalisasi diserap dari 'globalization'. Di ruang bahasa, global berarti mendunia, sedangkan ization merujuk kepada suatu proses.
Baca Juga: Ingin didoakan Bumi dan Malaikat? Yuk berdonasi mewujudkan Taman Belajar Islami Insan Qur'ani
Semua agama di dunia menyebar melalui globalisasi. Dalam bentuknya yang paling sederhana adalah penyebaran agama melalui perdagangan antar bangsa di abad-abad silam.
Pada budaya, semisal cara berpakaian, diawali pertemuan antar bangsa di masa lalu dalam perang maupun damai.
Di wilayah ekonomi, dengan contoh yang paling gamblang, diawali kebutuhan dan saling ketergantungan antar bangsa.
Baca Juga: Badai topan ancam persediaan bahan pangan Korea Utara
Proses itu pun menakik sejarah, agama, peradaban, kebudayaan, teknologi, dan ilmu pengetahuan manusia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, globalisasi berarti proses masuknya ke ruang lingkup dunia.
Berbagai literatur telah menapaki analisa dan riset ihwal globalisasi.
Baca Juga: Saipul Jamil ungkap ingin mandi air laut
Buku berjudul Globalisasi dan Politik Pembangunan Internasional yang ditulis oleh Joko Purnomo, dkk yag diterbitkan UB Press tahun 2017, mengajak pembaca untuk menganalisa secara kritis problematika pembangunan internasional yang dibangun dalam konteks globalisasi neoliberal dengan sejarahnya yang panjang.
Referensi pemikiran dan gagasan tersemat pada buku berjudul Membela Globalisasi : Melawan Okol dengan Akal yang ditulis oleh Jagdish Bhagwati, diterbitkan Oxford University Press tahun 2007. Dengan reputasi mendunianya yang tak diragukan lagi sebagai intelektual terbesar di abad ini, Jagdish Bhagwati menjawab tantangan para pembenci globalisasi dengan kepala dingin secara elegan.
Buku berjudul Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian yang ditulis oleh R.Siti Zuhro, diterbitkan THC Mandiri tahun 2008, mengupas secara komprehensif antara demokrasi dengan globalisasi. Membincang sistem politik yang mempengaruhi dunia dan telah dibawa oleh globalisasi serta dampak sosial budaya pada negara seperti Indonesia.
Baca Juga: Coki Pardede masih teler saat ditangkap, seorang wanita bersamanya
Dalam perjalanannya yang begitu cepat, globalisasi telah meluaskan pengaruh ilmu pengetahuan dan kebudayaan di seluruh dunia. Tidak jelas lagi batas yang membedakan pengetahuan dan budaya yang satu dengan yang lain.
Pada sisi budaya, globalisasi menjadi jembatan tercepat untuk melakukan penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial.