Biasakan anak-anak kita mengucapkan tiga kata yang ajaib ini

26 April 2021, 17:53 WIB
Ilustrasi anak-anak. / /WartaBulukumba/Alfian Nawawi

WartaBulukumba –  Ruang sosial yang begitu luas dengan segala kompleksitas yang menyertainya selalu diisi ragam komunikasi. Namun hanya sedikit orang yang menyadari bahwa di sana terdapat verba yang ajaib.

Terdapat tiga kata yang mengandung energi yang sangat menakjubkan. Sekilas tampaknya sepele namun tiga kata ini mengandung kekuatan. Sesungguhnya tiga kata yang ajaib ini memiliki dampak luar biasa dalam ruang kehidupan kita sehari-hari.

Sering orang-orang melupakannya. Tiga kata itu adalah ‘maaf’, ‘tolong,’ dan ‘terima kasih’. Tiga kata tersebut meruah oleh nilai-nilai terpuji.

Baca Juga: Nyam nyam! Bakso Ayam, ini resepnya

Orang yang terbiasa menuangkan kata tolong, maaf, dan terima kasih dengan mudah, sesungguhnya adalah orang-orang yang memiliki etika dan adab sosial yang istimewa.

Ia tidak hanya memuliakan orang lain, tapi juga menghormatinya, memedulikan perasaannya, serta menyayanginya.

Sangat jelas berbeda pada orang yang meminta bantuan tanpa kata tolong dengan orang yang meminta bantuan dengan kata tolong. Tanpa kata tolong maka akan muncul kesan memerintah, terkesan kurang sopan dan kurang ramah. Orang yang dimintai tolong pun akan merasa terpaksa menuruti perintahnya.

Baca Juga: Salah satu poin konsensus ASEAN berubah?

Dampaknya sangat jauh berbeda dengan orang yang meminta bantuan dengan kata tolong. Akan terdengar sangat mnghormati, sangat menjaga perasaan, dan sangat beretika. Orang yang dimintai tolong pun, niscaya akan merasa senang memberikan bantuannya dengan sukarela.

Saat seseorang menyerahkan uang kepada kasir, lalu ia pergi begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih, bagi sebagian orang hal itu mungkin sah-sah saja. Tidak masalah. Sudah biasa.

Namun sesungguhnya, keindahan pada hubungan interpersonal tersebut terletak pada balutan kata terima kasih. Ucapan terima kasih menancapkan kesan yang dalam dan bermakna. Ucapan terima kasih adalah kata yang amat kuat. Jika kita mengucapkannya untuk hal-hal kecil, maka orang akan bersedia melakukan hal-hal besar untuk kita.

Baca Juga: Tsunami Covid -19, India krisis oksigen

Bagaimana halnya dengan kata maaf? Tidak mudah bagi seseorang untuk mengucapkan kata maaf. Terlepas apakah ia berada di pihak yang salah ataupun tidak. Namun sesungguhnya kata maaf amat kuat untuk bisa menetralisir ketegangan, kerikuhan, dan kebingungan.

Maaf bisa mencairkan suasana menjadi lebih bersahabat. Kata maaf bisa menurunkan ego. Kata maaf juga bisa menyenangkan sekaligus melegaka, baik bagi orang yang mengucapkannya maupun orang menerima ucapannya.

Tiga kata ini memiliki kekuatan, selain sebagai bentuk tutur kata dan sikap yang terpuji.

Baca Juga: Perahu mati mesin di perairan Bantaeng, lima nelayan harus dievakuasi

Dalam buku Mendidik Buah Hati Ala Rasulullah (Penerbit: QultumMedia, 2018) yang ditulis oleh Azizah Hefni, terurai alasan-alasan logis mengapa orang tua di rumah sangat perlu membiasakan anak-anaknya mengucapkan tiga kata yang ajaib dan mengandung energi menakjubkan tersebut.

Anak tidak boleh dibiasakan pelit mengucapkan tiga kata tersebut. Ajari anak untuk mengatakan tolong ketika ia membutuhkan bantuan. Tak terbatas pada mereka yang dikenal, tapi juga kepada orang yang lebih tua, teman-teman sebaya, saudara yang lebih kecil, orang yang ia kenal maupun yang tidak ia kenal.

Anak-anak akan merasakan dampaknya yang luar biasa. Mereka akan senang dengan etika yang kita  ajarkan untuk menuju hubungan hangat dan harmonis dengan sesama.

Baca Juga: Alumni HMI Pro-Jokowi-Ma'ruf Amin mendukung reshuffle kabinet, sejumlah nama ini mereka rekomendasikan

Saat anak berbuat salah, maka maaf harus menjadi kata yang wajib ia ucapkan. Kalau perlu temani ia untuk mengatakan maaf kepada orang yang seharusnya menerima kata maafnya. Dampakmya yang luar biasa adalah anak akan terkikis dari sifat keakuannya dan semakin lapang jiwanya.

Pembiasaan ucapan terima kasih pun begitu istimewa, efeknya akan membantu anak menjadi orang yang memahami cara menghargai, mengapresiasi, dan beretika sebaik mungkin kepada siapa pun yang sudah berbuat baik.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler