WartaBulukumba - Ruang tempat bermukim dalam kurun waktu tertentu adalah alat pencetak paling efektif kehidupan bagi setiap manusia.
Dimulai dari ruang rahim di mana orangtua kita secara biologis adalah pendidik pertama, ruang bernama keluarga sebagai interaksi tingkat pertama, hingga interaksi tahap berikutnya dalam ruang sosial di mana seseorang akan melayari banyak hal dalam samudera hidup. Baik kebersamaan secara fisik maupun pemikiran.
Setiap muslim pasti menginginkan menjadi hamba yang shaleh. Bahkan sesudah berwudhu untuk menghadap dan berdialog dengan Allah dalam shalat, kita disunnahkan berdoa kepada-Nya.
Baca Juga: PBB: Jutaan warga Myanmar terancam kelaparan
Salah satu doa tersebut adalah “Dan jadikanlah aku termasuk golongan hamba-Mu yang shaleh.”
Jangankan manusia biasa, Nabi Ibrahim AS pun berdoa, “Ya Allah, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang shaleh.” (QS. As-Syu’ara [26]: 83)
Dalam buku berjudul 5 Amalan Penyuci Hati (penerbit: QultumMedia, 2016) yang disusun oleh Ali Akbar bin Aqil dan M. Abdullah Charis, keutamaan berkumpul dengan orang-orang shaleh adalah salah satu dari lima amalan yang diuraikan sebagai alat penyucian hati.
Baca Juga: Edy Manaf diharapkan emban amanah sebagai Ketua Kwarcab Pramuka Bulukumba
Empat amalan lainnya adalah Fadhilah membaca Al Qur’an, keajaiban shalat malam, kedahsyatan puasa, dan keutamaan dzikir.