Salah satu poin konsensus ASEAN berubah?

- 26 April 2021, 16:05 WIB
Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin Junta Militer Myanmar menghadiri pertemuan informal ASEAN di Indonesia, bahas krisis Myanmar. Tangkapan layar Youtube DW News.
Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin Junta Militer Myanmar menghadiri pertemuan informal ASEAN di Indonesia, bahas krisis Myanmar. Tangkapan layar Youtube DW News. /Youtube.com/ DW News

WartaBulukumba - Konferensi para pemimpin negara di Asia Tenggara telah usai. Sejumlah kesepakatan telah ditetapkan.

Salah satu yang paling utama adalah mengenai polemik yang melanda Myanmar sejak Februari lalu.

Sejumlah pemimpin negara yang hadir dalam pertemuan tersebut telah menarik satu kesimpulan untuk segera menyelesaikan konflik perebutan kekuasaan di negeri itu. Kendati demikian, konferensi ASIAN dianggap telah mengubah pernyataan Myanmar terkait pembebasan tahanan politik mereka.

Baca Juga: Tsunami Covid -19, India krisis oksigen

Tiga sumber anonim menyebutkan telah terjadi perubahan dalam draf yang memuat lima konsensus yang akan dibahas dalam pertemuan itu.

Sehari sebelum pertemuan puncak para pemimpin negara Asia Tenggara digelar, sebuah draft pernyataan diedarkan. Salah satu poin konsensusnya adalah pembebasan tahanan politik di Myanmar.

Pada Sabtu 24 April 2021 dalam pernyataan terakhir di penghujung konferensi itu, dua dari tiga sumber menyebutkan bahwa narasi yang memuat pembebasan tahanan politik Myanmar secara tak terduga telah dipermudah dan tak lagi berisi seruan tegas untuk membebaskan mereka.

Baca Juga: Perahu mati mesin di perairan Bantaeng, lima nelayan harus dievakuasi

Hilangnya penekanan dalam narasi tersebut telah menorehkan rasa kecewa yang mendalam bagi sejumlah aktivis hak asasi manusia dan penentang kudeta.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah