WartaBulukumba - Di tengah kemeriahan Lebaran, Sulawesi Selatan, khususnya di Bulukumba, kuliner lebaran khas yang bersejarah adalah lanskap yang selalu menggairahkan selera.
Suku Bugis dan Makassar, sebagai pelindung warisan-warisan lezat ini, salah satunya adalah legese, hidangan istimewa yang merefleksikan tradisi dan cita rasa asli Bugis Makassar.
Legese, sebuah sajian yang melekat kuat dalam perayaan hari raya, menawarkan tekstur unik berkat proses pembuatannya yang melibatkan penumbukan.
Baca Juga: Kuliner lebaran lontong gulai ala emak-emak Bulukumba
Sajian ini dibalut dengan kelembutan daun pisang, membentuk selongsong yang mengekalkan kehangatan dan kelezatan di dalamnya.
Legese bukan hanya sekedar makanan, tapi sebuah simfoni rasa yang menggema di setiap gigitannya.
Sebagai pendamping sempurna untuk opor ayam, coto, atau kari ayam, kuliner tradisional ini menjadi pelengkap yang harmonis.
Baca Juga: Tiga resep sambal goreng kentang enak dan gurih menu Lebaran Idul Fitri
Berikut adalah cara membuat legese, sebuah resep yang telah diwariskan dan dilestarikan oleh masyarakat Kabupaten Bulukumba.
Bahan-bahan
- 600 gram beras ketan, direndam selama dua jam
- 800 ml santan dari 1/4 butir kelapa
- 1 sdt garam
- daun pisang untuk membungkus
- tiga ruas bambu berdiameter besar, dibentuk menjadi tabung
Baca Juga: Kampalo, kuliner lebaran khas masyarakat Kajang di Bulukumba
Langkah pembuatan
Perebusan santan: Didihkan santan bersama garam. Kemudian masukkan beras ketan dan aduk hingga beras menyerap santan.
Penyiapan bambu: Siapkan bambu dengan diameter sekitar 5 cm dan panjang 24 cm, dilapisi daun pisang di dalamnya.
Pembentukan legese: Tuang beras ketan ke dalam bambu. Tumbuk beras ketan dalam bambu hingga padat dan rata.
Pemanggangan: Panggang selama 35 menit hingga legese matang sempurna.
Nikmati legese sebagai bagian dari Lebaran Anda, dan rasakan kehangatan serta kekayaan kuliner Sulawesi Selatan. Selamat mencoba!***(Israwaty Samad)